ikut bergabung

” Kami Kuliah di Xianning Bukan di Wuhan”, Riska dan Nabila Tiba di Gowa


Riska Ayumi Aulia bersama pamannya Ramlan Dg Situju serta Nabila didampingi Camat Parigi Muh Guntur dan keluarganya.

Berita

” Kami Kuliah di Xianning Bukan di Wuhan”, Riska dan Nabila Tiba di Gowa

Menurut Guntur, keluarga dan masyarakat setempat bisa menerima kehadiran Nabila dengan baik. Apalagi sebelumnya, gadis tersebut juga sudah menjalani karantina di Natuna.

” Alhamdulillah Nabila dinyatakan sehat. Selain itu, Nabila bukan dari Wuhan tapi Xianning, Cina. Menurut keterangan Nabila, lokasi tinggalnya itu jauh dari Wuhan,” ungkap Guntur.

Atas kepulangan dua gadis cantik ini, kata Guntur maupun Nasrun merupakan satu kebahagiaan. Selain keduanya bisa kembali ke tanah air, keduanya juga dinyatakan sehat dari virus mematikan tersebut.

Baca Juga

Baik Riska maupun Nabila mengaku mereka ada di Cina namun bukan menetap di Wuhan. Mereka berdua kuliah ilmu kedokteran di Hubdei Xianning, Cina.

” Saya dan Nabila, berdua kuliah di Xianning, bukan di Wuhan. Wuhan masih sangat jauh dari tempat kami. Kami bersyukur bisa kembali ke kampung di Gowa dengan kondisi sehat walafiat. Sebelum pulang kesini saya sempat dilanda batuk-batuk makanya saya dan teman-teman saya ikut di karantina di Natuna. Dan setelah kami diperiksa paripurna, kami semua sehat dari virus itu,” kata Riska. Hal senada dikatakan Nabila saat dihubungi via Camat Parigi.

Saat datang Riska didampingi pamannya, Ramlan Dg Situju yang juga adalah Kepala Dusun Parangrea, Desa Maccinibaji.

Camat Bajeng, Nasrun Bohari mengatakan, saat ini pihaknya telah meyakinkan masyarakat utamanya warga Desa Maccinibaji bahwa jenis virus yang mematikan ini, Riska sudah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna dan dinyatakan ‘clear’ oleh Tim Kemenkes Pusat lalu mereka dipulangkan. 

Baca Juga :   Dishub Turunkan TRC, Support TNI-Polri Amankan Jalur yang Dilalui Presiden

” Berdasarkan info beberapa hari lalu dari salah seorang staf medis di Bajeng bahwa virus Corona ini sulit menembus Indonesia oleh karena virus tersebut epideminya berkembang pada suhu sekitar 20°C. Sementara secara global Indonesia suhunya berkisar 28 – 33°C,” jelas Nasrun.

Meski Riska dinyatakan sehat, namun pihak Pemerintah Kecamatan Bajeng tetap meminta kepada keluarga dan Kades Maccinibaji Syamsuddin agar melàporkan keberadaan Riska kepada  Puskesmas Pabbentengang untuk dimonitoring perkembàngannya dàn tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kesehatan Gowa. (sari)

dibaca : 114

Laman: 1 2



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top