GOWA, UJUNGJARI.COM — Siapa pelaku penganiaya sampai Kamaruddin (25), pemuda alim warga Dusun Sarite’ne, Desa Bilibili, Kecamatan Bontomarannu ini akhirnya tewas meninggal dunia dengan banyak luka bacokan di tubuhnya? Kasus kematian pemuda lajang ini masih menjadi teka teki bagi Kepolisian Sektor (Polsek) Parangloe wilayah hukum Polres Gowa.

Pasca ditemukan dan dievakuasi oleh petugas Polisi di salah titik semak dalam hutan produksi milik PT Inhutani di Dusun Sunggumanai, Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Selasa (31/8/2021) sekira pukul 18.00 Wita ini, korban Kamaruddin masih terlihat bernyawa. Berupaya agar korban masih bisa tertolong, petugas Kepolisian segera melarikan korban ke Puskesmas Parangloe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Usai diperiksa tim medis puskesmas, korban pun meninggal dunia. Polisi pun lalu berkoordinasi dengan keluarga korban dan keluarga korban meminta agar mayat korban diautopsi. Polisi kemudian membawa mayat korban ke RSU Bhayangkara untuk diautopsi.

Kamaruddin meninggal dunia secara sadis dan diduga besar sebagai korban pembunuhan. Pasalnya, di sekujur tubuh korban ditemukan banyak luka bacokan benda tajam saat ditemukan tergeletak di hutan.

” Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan untuk perkembangan selanjutnya akan kami rilis kemudian, ” jelas Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan.

Dijelaskan AKP Mangatas Tambunan, dari hasil olah TKP oleh tim Inafis diduga korban dianiaya. Luka-luka yang dialami korban cukup berat.

” Banyak ditemukan luka yakni luka pada bagian betis dan jari kelingking kaki, bagian kepala serta pada bagian jakung leher korban. Wajahnya lebam dan bersimbah darah, ” jelas AKP Mangatas Tambunan.

Sementara itu Kapolsek Parangloe Iptu Mudatsir menjelaskan, korban ditemukan setelah pihak Kepolisian menerima laporan masyarakat tentang keberadaan korban di kawasan Inhutani tersebut. Kemudian Kapolsek Parangloe Iptu Mudatsir bersama petugas piket bergegas mendatangi TKP.

” Saat kami tiba, kondisi korban dalam keadaan terluka dan masih bernyawa. Bahkan korban masih dapat menyebutkan namanya dan alamatnya. Setelah itu korban langsung kami bawa ke Puskesmas Parangloe. Namun setelah mendapatkan pemeriksaan medis, korban meninggal dunia, ” jelas Kapolsek Iptu Mudatsir.

Untuk mengungkap kasus ini tambah Iptu Mudatsir, pihak Kepolisian lalu menemui pihak keluarga korban di Bilibili untuk dilakukan koordinasi.

” Hasil komunikasi kami dengan keluarga korban, pihak keluarga meminta agar korban diautopsi. Kemudian mayat korban kami evakuasi ke RSU Bhayangkara Makassar sekira pukul 21.00 Wita. Terdapat banyak luka pada tubuh korban,” jelasnya.

Dari hasil olah TKP, Polisi banyak menemukan barang bukti. Barang bukti ini merupakan petunjuk siapa pelaku yang menghabisi korban. Barang bukti ini kemudian diamankan untuk keperluan penyelidikan agar motif dari kasus ini segera diketahui.

Kematian korban banyak menghadirkan asumsi warga sekitar. Apalagi sejumlah warga sangat mengenal baik pribadi Kamaruddin yang dikenal ramah dan baik. Korban dikenal taat beribadah. Bahkan diketahui korban yang masih lajang ini adalah salah satu anggota jamaah tabliq Batu Napara’ di Bontomarannu.-