GOWA, UJUNGJARI.COM — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gowa melalui Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM Suardi Mansing mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel keliru menyebutkan data jumlah petugas KPPS Gowa yang tetiba sakit saat proses penghitungan suara berlangsung 14 Februari hingga besoknya.
Jumlah petugas KPPS Gowa yang disebutkan Dinkes Sulsel mengalami sakit hanya sebanyak 22 orang yakni 21 petugas KPPS dan 1 orang petugas keamanan Linmas. Sehingga jumlah ini tidak sampai pada persentase 0,001 persen. Sementara pihak Dinkes Sulsel menyebutkan banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suardi yang dikonfirmasi media, Kamis (15/2) mengatakan kaget melihat dan mendengar banyaknya petugas KPPS di Gowa sakit padahal tidak demikian.
“Saya juga kaget presentasenya. Jumlah KPPS kita adalah 14.931 orang yang tersebar di 2.133 TPS. Sementara petugas Linmas kita sebanyak 4.266 orang atau dua orang per TPS. Yang terdata sakit hanya 22 orang. Jadi tidak cukup 0,001 persen. Jumlah ini sangat sedikit sekali. Jadi iya data Dinkes Sulsel itu keliru,” bantah Suardi.
Bahkan Suardi juga membantah jika ada petugas KPPS di Gowa yang pingsan saat bertugas.
“Para petugas KPPS yang sakit itu dilarikan ke Puskesmas atau RSUD Syekh Yusuf namun dari paramedis mengklaim mereka hanya kelelahan. Jadi kami luruskan tidak ada petugas KPPS maupun Linmas yang jatuh pingsan dan itu informasinya tidak benar. Jadi tidak ada yang hilang kesadaran atau pingsan. Hanya loyo, lelah dan sampai terjatuh karena kecapean,” tegas Suardi.
Kelelahan yang mendera 22 petugas KPPS dan Linmas itu, jelas Suardi karena memang kelelahan.
“Mereka itu bertugas dari beberapa hari sebelumnya sampai malam hingga sekarang atau hingga saat perhitungan suara dilakukan dan itu prosesnya lama. Kalao menyinggung soal makan tidaknya mereka, itu tergantung dari individu masing-masing petugas KPPS dan Linmas. Biaya operasional KPPS itu sebesar Rp3,5 juta per TPS. Operasional mereka ada. Tapi kan memang biasa kalau orang padat pekerjaan itu biasa lupa makan. Jangankan KPPS kita saja ini kadang belum makan seharian kita lupa makan karena fokus pada pekerjaan,” beber Suardi.
22 petugas KPPS yang jatuh sakit saat bertugas yang terdata atau ada laporan masuk ke KPU adalah asal Kecamatan Somba Opu, Pallangga, Pattalassang, Barombong dan Tinggimoncong.
“Iya mereka itu sempat dibawa ke Puskesmas khususnya masing-masing KPPS yang di kecamatan luar kota dan ke RS Syekh Yusuf yang berada dalam kota. Tapi sudah ada sekitar 10 orang sudah kembali dan sehat. sisanya masih ada dirawat dan ada juga yang rawat jalan,” jelas Suardi lagi.
Sebelumnya mulai Kamis (15/2) kemarin sejumlah Puskesmas banyak menerima pasien dadak sakit dari petugas KPPS. Salah satunya adalah Puskesmas Pallangga. Seperti dikatakan petugas piket Puskesmas Pallangga Aprianto. Aprianto mengakui bahwa sejumlah petugas KPPS dibawa ke Puskesmas. Hasil diagnosa medis, umumnya para KPPS kelelahan dengan gejala atau keluhan yang sama yakni sakit pada bagian ulu hati, sakit kepala, dan pusing.
“Kami di sini menerima pasien dari petugas KPPS sejak jam sembilan malam kemarin. Pasien ini umumnya kelelahan sebab katanya sejak pagi bekerja menghitung hasil pencoblosan. Lalu mungkin pola makan yang tidak teratur sehingga drop,” tambahnya. –