MAKALE, UJUNGJARI–Satu rumpun keluarga di Palangka, Kelurahan Manggau, Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4) meregang nyawa setelah sala satu rumah yang ditempati  berkumpul seraya meminum Ballo terseret longsor.

Acara pesta seperti ini kerap dilakukan bagi perantau di Toraja. Kumpul keluarga sembari minum ballo dipersiapkan sebab salah seorang dari mereka, Minggu (14/4) akan kembali ke Kalimantan untuk berlayar, sudah pasti berbulan-bulan baru kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Miris dari kongko-kongko sekeluarga ini sedang asyik bersenda gurau tiba-tiba longsor dari perbukitan kurang lebih 150 meter menyeret rumah mereka.

Data diperoleh dilokasi longsor telah ditemukan dan evakuasi 17 orang meninggal dunia, bahkan seorang balita saat ditemukan tanpa kepala.

Korban ditemukan dievakuasi ke RS Lakipadada jalani visum dokter kemudian diserahkan ke keluarganya.

Nama korban meninggal dunia dievakuasi, Minggu (14/4) selain Berta Binek (33), juga Putri (5), Reno (2) hilang kepala belum ditemukan, Wiris (12) Marsel (16), Agustinus (20), Ala’ (60), Baru (40), Endik (15), Mondi (8), Kottong (35).

Demikian pula Acok (37), Masek (38),
Jimmi (27), Sopia (23) belum ditemukan, Gea (3) masih pencarian,
Dala (30).

Sedangkang korban selamat  Rape (35), dan Tania (8) sedang jalani perawatan medis di RS Sinar Kasih Toraja karena mengalami luka serius.

Longsor serupa diwaktu bersamaan juga terjadi di Lembang Randan Batu,
Makale Selatan. Empat warga meninggal dunia, sehingga jumlah korban meninggal didua lokasi longsor berbeda 21 orang.

Wakil Bupati Tana Toraja dr Zadrak Tombeg bersama owner Sinar Kasih Dr Erni Yetti Riman pasca terima laporan kejadian langsung turun temui warga berduka, bahkan dua korban selamat Rappe dan Tania dievakuasi ke RS Sinar Kasih dengan randis Wabub.

Warga bersama TNI-Polri dan Tim bencana Brimob Pare-Pare sudah tiba dilokasi melakukan pencarian. Bupati Theofilus Allorerung bersama Ketua TP PK Yariana Somalinggi, Kapolres AKBP Malpa Malacoppo, dan Dandin Letkol Arm Bani Kelana Sepang juga ada dilokasi.

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung kepada media katakan bencana longsor terjadi di Kelurahan Manggau Makake dan Lembang Randan Batu, Makale Selatan gegara warga  buka lahan pertanian.

Selain faktor alam, juga masyarakat gunakan festisida racun rumput lampaui dosis sehingga dihimbau lebih bijak menggunakan racun sebab  cepat atau lambat akan berdampak bagi warga tanah akan kering akibatnya saat hujan intensitas tinggi tidak menutup kemungkinan terjadi banjir maupun longsor, ujar Theo.

Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Minggu (14/4) malam tiba di Tana Toraja langsung menuju RS Lakipadada temui keluarga korba dihadiri Forkopinda.

Kepada media Bahtiar Baharuddin katakan, Pemda Provinsi Sulsel ucapkan duka cita mendalam atas bencana tanah longsor di Tana Toraja, apalagi menelan korban 21 orang meninggal dunia, dan dua orang masih proses pencarian.

Kehadiran kami di Tana Toraja untuk memastikan proses evakuasi korban longsor belum ditemukan. Begitupun dengan bantuan disalurkan BPBD dan Dinas Sosial Provinsi menuju lokasi longsor,” ujar Bahtiar. (agus)