GOWA, UJUNGJARI.COM — Tetiba jelang waktu maghrib, Sabtu (3/5) warga Lingkungan Pammolongang, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong dibuat geger. Gegernya warga setempat, lantaran seorang kakek berusia 70 tahun bernama Jumba tidak kembali ke rumahnya sejak keluar rumahnya menuju kebun pada pukul 07.00 Wita.
Kakek Jumba diduga tenggelam terbawa arus sungai di atas hulu air terjun Takapala setelah pada pukul 12.00 Wita, tidak kembali ke rumahnya. Keluarga Jumba pun cemas apalagi hanya melihat bak pompa yang dibawa kakek Jumba saat keluar rumah, terletak di antara bebatuan sungai Takapala yang mengalir deras di antara bebatuan besar di lereng gunung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut keterangan keluarganya, kakek Jumba keluar rumah untuk menuju kebunnya dengan membawa pompa. Rencananya, kakek Jumba akan melakukan penyemprotan racun hama tanaman di kebunnya.
Namun hingga pukul 12.00 siang, kakek Jumba tak kunjung pulang. Hingga akhirnya keluarganya menyusul menuju kebun untuk memastikan kakek Jumba ada di kebun atau tidak.
“Ternyata ada warga yang melihat kakek Jumba membawa pompa hendak melintas di sungai waktu jam 12.00 Wita. Namun karena mungkin sudah dianggap biasa dan rutin dilakukan kakek Jumba, maka warga tersebut berlalu saja. Namun hingga menjelang mahgrib, kakek Jumba tidak kunjung kembali ke rumahnya. Keluarganya mulai panik kemudian menyusul ke sungai. Dan di sungai ditemukan alat pompa tanpa kakek Jumba. Kemudian keluarganya menghubungi saya dan saya lalu menghubungi pak Camat, Babinsa dan Polsek dan BPBD serta melaporkan ke Ibu Bupati dan pak Wabup Gowa di kabupaten, ” kata Lurah Bontolerung Ramli Kiyo saat dikonfirmasi BKM, Minggu sore.
Dikatakan Lurah Bontolerung, warga sekitarnya meyakinkan jika alat pompa yang ada di dekat sungai itu milik kakek Jumba, sebab Sabtu siang sekitar pukul 12.00 Wita, ada warga yang melihat kakek Jumba membawa pompa hendak melintas.
“Setelah dirasa yakin hilang di sungai maka kami menghubungi Basarnas. Tim Basarnas dan tim penyelamat gabungan tiba di lokasi sekira pukul 02.00 Wita Minggu (4/5) dan memulai melakukan pencarian pada pukul 07.00 Wita. Tim Basarnas menggunakan alat penyelam dan tim gabungan lainnya seperti BPBD Gowa dan PMI Tinggimoncong melakukan penyisiran di sekitar bantaran sungai Takapala hingga pukul 16.37 Wita. Pencarian nihil, ” kata Lurah Bontolerung.
Dikatakannya, pencarian dihentikan lantaran hujan turun dengan derasnya. Selain itu kondisi di sekitar sungai sangat rawan longsor dan bebatuan yang jadi pijakan, licin.
“Tim berhenti mencari karena hujan turun deras dan ditakutkan tebing sungai longsor dan kondisi sekitar sangat licin. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, Senin. Semoga kakek Jumba segera ditemukan,” kata Lurah Bontolerung.
Hal senada dikatakan anggota PMI Tinggimoncong Arifin. Menurutnya, warga sekitar mengklaim jika kakek Jumba tenggelam di sungai. ” Karena siang harinya ada warga yang melihat kakek Jumba melintasi sungai dan alat pompanya ditemukan dengan batu di pinggiran sungai. Semoga kakek Jumba segera ditemukan, ” kata Arifin yang langsung sigap turun ke lokasi kejadian bersama anggota PMI lainnya usai mendapatkan laporan. –