Site icon Ujung Jari

RPB Pangkep 2025–2029: Merancang Ketangguhan dari Sekarang, Bukan Saat Bencana Tiba

PANGKEP,UJUNGJARI.COM — Dalam rangka meningkatkan informasi rawan bencana untuk menghadapi berbagai risiko bencana, Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menggelar kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Publik Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Tahun 2025–2029 di Pangkep beberapa hari lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh 126 peserta dari unsur pemerintah daerah, instansi vertikal, akademisi, pelaku usaha, media, LSM, komunitas, hingga forum PRB.

RPB bukan sekadar dokumen administratif, melainkan panduan strategis yang disusun bersama lintas sektor untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana di Kabupaten Pangkep. Sebagaimana disampaikan oleh panitia pelaksana, dokumen ini menjadi bagian penting dari perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkep, Muslimin Yusuf mengatakan penyusunan RPB didasarkan pada Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Pangkep Tahun 2024–2028 yang telah memetakan berbagai potensi bencana—mulai dari banjir, longsor, kekeringan, gelombang ekstrem, hingga tsunami dan gempa bumi, termasuk di wilayah kepulauan.

“Sejak Januari hingga Juni 2025, Pangkep mengalami sejumlah kejadian hidrometeorologi basah. Bahkan banjir besar terjadi pada 11–12 Februari lalu. Ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi wilayah yang benar-benar aman dari bencana. Bahkan daerah yang sebelumnya aman kini mulai terdampak,” katanya.

“Bayangkan sebuah pagi yang tenang di desa pesisir berubah drastis karena hujan ekstrem yang tak terduga. Inilah pentingnya kita hadir hari ini—bencana harus dikelola sebelum terjadi, bukan setelahnya, Kegiatan ini juga menegaskan bahwa investasi dalam mitigasi bencana adalah investasi jangka panjang, bukan beban anggaran” ujar moderator kegiatan membuka sesi diskusi dengan nada reflektif.

Acara ini ditutup dengan semangat kolaboratif dan ajakan untuk menjadikan RPB bukan hanya sebagai produk regulasi, tetapi benar-benar menjadi pedoman bersama lintas sektor yang digunakan dan diimplementasikan.

Pemerintah Kabupaten Pangkep menargetkan proses konsultasi publik dan seminar akhir akan dilaksanakan dalam waktu dekat, dengan tetap mengedepankan prinsip partisipatif, terbuka, dan inklusif.

RPB Pangkep menghadirkan Cahyadi Ramadhan S.Si., M.Sc., tenaga ahli kebencanaaan hadir sebagai narasumber. (suk)

Exit mobile version