MALILI,UJUNGJARI.COM–Minim atau terbatasnya penyuluh pertanian di desa menjadi sorotan DPRD Luwu Timur. DPRD menganggap peran dan kontribusi penyuluh pertanian sangat signifikan dalam mendorong kualitas produksi pertanian di daerah ini.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Luwu Timur dengan Dinas Pertanian di gedung DPRD Luwu Timur, Selasa (17/6/2025). RDP dipimpin Ketua Komisi II DPRD Lutim, Sukasman dan dihadiri seluruh anggota komisi.
Anggota Komisi II DPRD dari Fraksi PKS, Firman Udding, menegaskan pentingnya peran penyuluh dalam mendukung program nasional ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.
Menurut dia, program ketahanan pangan nasional bertujuan meningkatkan kemandirian pangan, kesejahteraan petani, dan menjadikan Indonesia sebagai negara kuat di sektor pangan. Luwu Timur punya potensi besar untuk ambil peran di sektor ini.
Firman berharap pemerintah kabupaten Luwu Timur bisa mengoptimalkan peran penyuluh pertanian. Apalagi pertanian merupakan sektor pembangunan yang fundamental dalam mendukung swasembada pangan.
“Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Luwu Timur baru-baru ini, Menteri Pertanian hadir langsung dan menyatakan dukungannya terhadap penguatan ketahanan pangan di daerah. Ini merupakan peluang yang harus direspons dengan baik,” kata dia.
Salah satunya melalui program cetak sawah seluas 700 hektare dan rencana tambahan lahan pertanian hingga 10 ribu hektare.
Hanya saja kata Firman, potensi tersebut tidak akan optimal jika masih terdapat kekosongan tenaga penyuluh di tingkat desa.
Firman merinci dari 125 desa dan kelurahan kelurahan di Luwu Timur, masih ada banyak wilayah yang belum memiliki penyuluh tetap. Sebelum kewenangan penyuluh ini sepenuhnya ditarik ke pusat, Firman meminta Pemkab segera mengisi wilayah yang kekosongan penyuluh.
Dia juga menekankan pentingnya menempatkan penyuluh sesuai dengan kedekatan domisili mereka.
“Pak Menteri kemarin juga sudah menegaskan agar penyuluh tidak ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya. Ini agar penyuluh bisa lebih efektif dalam menjalankan tugasnya mendampingi petani di lapangan,” tambahnya.
Menurut Firman, penyuluh pertanian adalah garda terdepan dalam mendongkrak produktivitas dan kesejahteraan petani, sekaligus ujung tombak keberhasilan program ketahanan pangan nasional. (bs)
