GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 38 orang murid dari berbagai SD-MI se Kabupaten Gowa mengikuti lomba bertutur yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa.

Lomba yang digelar sehari di ruang baca Perpustakaan Daerah Kabupaten Gowa di Jl Mesjid Raya, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu pada Selasa (24/6) pagi ini dibuka resmi Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa Suhriati dihadiri Sekdis Mustamin Raga dan Kabid Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Aswar Said.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kadis Perpusarsip Gowa Suhriati mengatakan lomba bertutur ini merupakan salah satu literasi yang perlu terus dibudayakan. Lomba bertutur ini digelar sebagai bentuk apresiasi dalam pembudayaan membaca melalui jalur sekolah.

“Pesan melalui tradisi lisan atau bertutur merupakan salah satu aset daerah yang selama ini terkesan diabaikan. Namun kita semua berharap lomba bertutur ini dapat mengangkat kembali khasanah lokal yang ada di wilayah Gowa yang tentunya diharapkan dapat membangkitkan cinta anak terhadap membaca. Dan ini bisa mendorong kemampuan membaca sebagai faktor penting dalam belajar formal dan non formal dalam rangka meningkatan kesadaran membaca masyarakat, ” kata Suhriati.

Suhriati menjelaskan, bertutur ini diharapkan bisa menjadi bagian kebiasaan dan kemampuan anak-anak dalam berliterasi.

“Kabupaten Gowa memiliki Program Cerdas atau Gowa Caradde’. Program ini merupakan salah satu program unggulan dari Bupati dan Wakil Bupati Gowa dengan tujuan agar potensi anak semakin keluar dan semakin terlihat,” jelas Kadis Perpusarsip Gowa ini.

Sementara itu ketua panitia pelaksana Aswar Said mengatakan, kegiatan lomba bertutur ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca dan minat berbicara bagi anak-anak sejak dini serta meningkatkan kepercayaan diri anak itu sendiri.

“Dalam lomba ini ada 38 orang murid yang ikut berlomba dan didampingi guru masing-masing. Kegiatan ini dibiayai melalui DAK Perpustakaan Nasional. Semoga lomba ini menjadi tradisi yang mulai diminati anak-anak kita,” kata Aswar.

Aswar menjelaskan, para peserta diberi kesempatan bertutur dengan durasi maksimal 10 menit dengan kriteria penilaian meliputi penguasaan cerita, ekspresi, intonasi suara, kreatifitas dan kesesuaian tema.

“Cerita yang disampaikan tidak mengandung unsur kekerasan, sara atau hal negatif lainnya dan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, ” kata Aswar.

Terpisah, salah satu tim penilai lomba bertutur yakni Zul Petta Puang dari Kelompok Seni Petta Puang mengatakan sebagai penilai dirinya melihat dari semangat literasi anak-anak.

“Saya melihat bahwa lomba bertutur ini membuat anak-anak mampu berkisah, bercerita dan berekspresi. Bagisaya anak-anak yang berani bertutur adalah anak yang cerdas, ” kata Zul.

Lomba bertutur ini menghadirkan tiga tim juri masing-masing Ibu Nisfu seorang Fungsional Madya Dinas Perpusarsip Provinsi Sulsel, Zul Petta Puang dari Kelompok Petta Puang dan Aswar Said Kabid Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Disperpusarsip Kabupaten Gowa. –