GOWA, UJUNGJARI.COM — Setelah mampu menurunkan angka stunting ke posisi 17 persen pada 2024 lalu, kini Pemkab Gowa berharap bisa menurunkan prevalensi stunting hingga di angka 13 persen, atau dibawah target nasional 14 persen.
Harapan ini mustahil, namun bagi Wakil Bupati Gowa yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa Darmawangsyah Muin (DM), angka 13 persen optimis dicapainya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keoptimisannya itu disampaikan Wabul Gowa saat membuka Rakor TPPS Kabupaten Gowa di aula kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa pada Kamis (31/7) kemarin.
Dikatakan DM, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), trend prevalensi stunting di Kabupaten Gowa menunjukkan penurunan yang signifikan, yakni tahun 2022 berada di 33 persen, lalu pada 2023 berhasil ditekan hingga 21,1 persen, dan pada 2024 kemarin turun lagi beberapa digit menjadi 17 persen.
“Penurunan angka stunting adalah capaian yang membanggakan. Kita targetkan bisa turun ke angka 13 persen karena saat ini sudah berada di angka 17 persen. Angka 13 persen ini malah dibawah target nasional yakni 14 persen, ” jelas DM.
Wabup Gowa pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya percepatan penurunan stunting di Gowa.
“Pertemuan hari ini sangat strategis. Kita butuh sinergi dan kekompakan seluruh stakeholder untuk mencapai target program nasional ini. Karena itu, pentingnya peran para operator stunting di lapangan, yang menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan program ini. Dan agar lebih optimal bekerja, ke depan ini, saya minta agar penganggaran di setiap OPD dilakukan secara spesifik dan tidak tumpang tindih. Misalnya Dinas PKKB fokus pada Program KB, sementara OPD lain juga menyesuaikan. Dengan begitu, kebutuhan masyarakat bisa lebih tepat sasaran melalui kader-kader KB,” tandas Wabup.
Ketua TPPS Gowa inipun berharap agar seluruh pihak dapat menjaga kesinambungan program ini agar penurunan stunting dapat terus berlanjut hingga mencapai satu digit di masa mendatang.
Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa Sofyan Daud menyampaikan bahwa saat ini terdapat 90 operator stunting yang aktif bertugas di berbagai wilayah Gowa.
Para operator ini terdiri dari berbagai unsur seperti staf kantor kecamatan, tenaga Puskesmas, Penyuluh Keluarga berencana (PKB), serta petugas dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
“Mereka menjadi motor dalam pelaksanaan dan koordinasi upaya percepatan penurunan stunting di tingkat lokal. Dan Rakor ini menjadi ajang konsolidasi seluruh pihak yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting,” kata Sofyan. –


