Oleh: J. Daud M.

UNIVERSITAS Negeri Makassar (UNM) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi negeri terbesar dan paling berpengalaman di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Melalui program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, yakni Revitalisasi Satuan Pendidikan, UNM dipercaya Kementerian Pendidikan untuk mendampingi implementasi di dua bidang strategis: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program yang diatur dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2025 ini bertujuan mempercepat peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan dasar dan menengah. Model pelaksanaannya bersifat swakelola, di mana kepala sekolah bersama masyarakat menjadi pelaksana utama. Perguruan tinggi hadir sebagai perpanjangan tangan kementerian untuk memastikan seluruh pembangunan berjalan sesuai standar, spesifikasi teknis, dan tepat waktu.

Prof. Dr. Taufik Natsir, M.Pd., Koordinator Program Revitalisasi Satuan Pendidikan UNM, menjelaskan bahwa saat ini fokus program berada pada peningkatan kualitas fisik satuan pendidikan.

“Bidang yang terlibat langsung adalah Arsitektur dan Teknik Sipil untuk mendukung pembangunan infrastruktur sekolah. Peran UNM sangat penting, bukan hanya mengawasi, tetapi juga memastikan semua pelaksanaan sesuai bestek, RAB, dan kurva S. Proses ini terus berjalan hingga akhir tahun 2025,” terang Prof. Taufik.

Lebih lanjut ia menegaskan, keterlibatan UNM bukan hanya formalitas, melainkan komitmen akademik untuk memastikan kehadiran negara benar-benar dirasakan di ruang kelas. “Setelah sekolah mengajukan proposal ke kementerian dan dinyatakan lolos, maka proyek pembangunan dikelola langsung oleh kepala sekolah. PTN seperti UNM bersama tim kementerian hadir untuk memeriksa kelengkapan, mendampingi proses kontrak, hingga mengawasi implementasi di lapangan,” tambahnya.

Program ini juga membuka harapan baru bagi sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan, khususnya PAUD dan SLB, agar memiliki sarana yang lebih layak. Untuk tahun depan, fokus revitalisasi akan diarahkan pada digitalisasi pendidikan, yang akan semakin memperkuat kualitas pembelajaran di era transformasi digital.

Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn., menyambut baik kepercayaan pemerintah pusat terhadap UNM. “Sebagai kampus ex-LPTK, UNM memiliki sejarah panjang dalam menyiapkan tenaga kependidikan. Kini kami diberi mandat lebih luas, untuk memastikan sekolah-sekolah dasar hingga menengah benar-benar siap menghadapi tantangan zaman. Ini adalah bukti nyata bahwa UNM terus hadir, bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat,” ujarnya.

Keterlibatan UNM dalam program revitalisasi ini sekaligus menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah, sejalan dengan visi Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk melompatkan kualitas pendidikan nasional.

Dengan peran aktif UNM, masyarakat diharapkan semakin percaya bahwa pemerintah serius menghadirkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata, terutama di kawasan timur yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan.

“Sebagai kampus ex-LPTK, UNM selalu konsisten melahirkan tenaga pendidik berkualitas. Kini kami diberi mandat lebih besar untuk mengawal mutu pendidikan dasar dan menengah. Ini adalah bukti bahwa UNM hadir, bersama Presiden Prabowo, untuk mengawal pendidikan bermutu menuju Indonesia Emas 2045.”-KJ