GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Husniah Talenrang menekankan seorang aparatur sipil negara (ASN) harus mengedepankan pelayanan berkualitas. Untuk mencapai kualitas itu tentu ASN harus menjalankan NSPK sebagai landasan pelayanan ASN berakhlak dan berkualitas.
Untuk bisa mencapai kualitas maka ASN perlu tahu 17 kewajibannya dan 14 larangan bagi ASN. Disiplin PNS atau ASN diatur dalam PP No 94 tahun 2021 dimana disiplin PNS/ASN itu adalah kesanggupan PNS/ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disebutkan Husniah, aparatur sipil negara berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
“Visi kepemimpinan kami adalah bersama menuju Gowa lebih maju dan berkelanjutan sedang misi kami adalah mewujudkan transformasi sosial yang berkualitas dan merata, mewujudkan transformasi ekonomi yang kokoh dan berkeadilan, mewujudkan transformasi tata kelola pemerintahan berbasis digital yang inovatif unggul dan aspiratif, memelihara keamanan daerah demokrasi stabilitas ekonomi ketahanan sosial budaya dan ekologi yang berkualitas dan inklusif serta mewujudkan pembangunan kewilayahan dan infrastruktur yang berkesinambungan, “jelas Bupati Gowa saat tampil sebagai narasumber bersama Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin serta Misriadi Mise seorang profesional trainer pada Webinar Gema 20 bertajuk NSPK Sebagai Landasan Pelayanan ASN Berakhlak Seri Dua yang Berkualitas yang digelar pada Jum’at (26/9) sore di Swiss Bell In, Makassar.
Di Kabupaten Gowa, total ASN sebanyak 7.618 orang terdiri dari ASN sebanyak 5.538 orang dan PPPK sebanyak 2.080 orang.
Melihat data ASN ini, Husniah mengakui, jika pada kepemimpinannya bersama Darmawangsyah Muin sebagai Wabup Gowa, dirinya ingin membangun budaya disiplin yang baik di kalangan ASN.
Dengan kepemimpinannya bersama Darmawangsyah Muin sebagai Wabup Gowa, Husniah ingin membangun budaya disiplin yang baik. Tidak dipungkirinya bahwa rolling dan mutasi pasti ada tapi itu tak lain sebagai pemicu dan pemacu kinerja para ASN semata.
“Selama tujuh bulan kepemimpinan kami ini adalah awal kita beradaptasi dengan seluruh ASN. Pastinya ada hal-hal yang ditemukan, tapi tujuh bulan ini adalah pembelajaran bagi seluruh ASN untuk mengetahui karakter bupati dan wabup yang sekarang, ” kata Bupati Husniah.
Diakui Husniah, bakal ada rolling atau mutasi itu pasti ada tapi itu sebenarnya untuk memicu dan memacu kerja ASN sebenarnya.
“Tantangan itu pasti ada, peluang juga pasti ada. Setiap peluang pasti ada tantangan. ASN itu mempunyai kesempatan untuk mencapai peluang dan juga bisa menghindari tantangan dengan memaksimalkan kerjanya karena pastinya risiko itu selalu ada, mereka yang sesuai dengan kinerja yang terbaik pasti akan menghasilkan yang terbaik juga, ditempatkan atau dimutasi atau dirolling nanti akan kita lihat. Yang terpenting adalah mengedepankan transformasi yang menjadi tujuan kita, ” kata Husniah.
Hal sama ditekankan Wabup Gowa Darmawangsyah Muin. Menurutnya, kunci dari semua itu adalah kedisiplinan. Darmawangsyah mengatakan, dirinya bersama bupati sama-sama politisi yang lebih suka turun langsung ketimbang menunggu laporan SKPD.
Dan menurutnya budaya-budaya kerja harus diubah. Karena pemimpin Gowa saat ini punya style sendiri. Soal disiplin menurut Wabup Gowa harus menjadi inti.
“Bahwa dari semua kinerja yang baik, disiplin adalah pondasi. Tetapi bagi ASN juga ada yang mengiringi terkait dengan aturan-aturan itu ada. Dengan kehadiran Gema 20 ini luar biasa bagi saya dan terus dilanjutkan karena ini bisa mempermudah kita menilai kinerja para ASN terkait dengan sistemnya.
Siapa yang bekerja baik siapa yang tidak bekerja baik tentu akan ada rewardnya, tentu dengan penempatan jabatan yang sesuai, peningkatan karier. Kita semua harus berubah termasuk saya ini belajar berubah dari kadang kerap molor tiba di tempat kegiatan kini mulai berubah sedikit demi sedikit. Sama dengan ASN harus berubah mindset dan pola kerja dari yang agak tidak disiplin menjadi lebih disiplin,” tandas Wabup Gowa.
Webinar Gema 20 ini diikuti sekira 100 orang terdiri dari para ASN segala tingkatan serta menghadirkan seorang profesional traineer bernama Misriadi Mise sebagai narasumber selain dari Bupati maupun Wabup Gowa.
Seperti dijelaskan Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gowa Zubair Usman bahwa tujuan dari pelaksanaan webinar NSPK adalah meningkatkan kualitas pelayanan, mengevaluasi kepatuhan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, sinergi dan kolaborasi, serta pemantauan dan evaluasi berkelanjutan.
“NSPK ini adalah norma standar prosedur itu manajemen ASN. Jadi semua diatur dalam manajemen ASN termasuk kedisiplinan ASN. Ini turunan UU No 20 tentang ASN. NSPK ini awalnya bernama NSOP (norma standar operasional pelayanan) dan ini tetap dilaksanakan sehari-hari oleh ASN dalam memberikan pelayanan, ” jelas Zubair.
Ditanya soal tantangan, Zubair menjawab Alhamdulillah. Pasalnya menurut Zubair, di Gowa tidak banyak tantangan pelayanan publik. Cuma kata Zubair, memang peningkatan kompetensi itu masih perlu diperkaya khususnya dalam mensupport si misi bupati dan wakil bupati dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Memang kita lakukan kegiatan ini termasuk Gema 20 itu untuk melihat kompetensi ASN kita yang mana yang mau kita tingkatkan. Kalau dia bentuk pelayanan publik, pelatihan apa, pendidikan apa yang kita mau kasih. Sebagai awal maka kanalisasi itulah yang mau kita buat sekarang. NSPK kita dulu berada di bawah nilai baik, sekarang sudah bernilai baik yakni sudah berada di angka 71. NSPK ini memang Mendorong untuk pelayanan, karena memang aturannya jelas, ” katanya.
Menurutnya, seluruh ASN wajib mengetahui NSPK. Seperti seorang ASN itu tugasnya apa, dinas dimana, apa yang harus dikerjakan. Dari situlah yang dinilai. Dan sekarang juga penilaiannya dalam bentuk e-kinerja, penilaian langsung dari pimpinannya. –


