GOWA, UJUNGJARI.COM — Bencana angin kencang kini terjadi. Baru sehari hujan turun pada Senin (6/10) sekira pukul 15.00 Wita ternyata menyisakan penderitaan bagi masyarakat di Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu.
Angin yang tiba-tiba datang bertiup kencang disertai kilat dan guntur dengan suara menggelegar membuat masyarakat di Sokkolia cemas. Endingnya, ratusan rumah warga diporanda angin. Jumlahnya mencapai 134 unit rumah terdampak.
Awalnya terdata 107 rumah warga rusak, atapnya diterbangkan angin. Namun setelah Pemerintah Desa Sokkolia bersama Pemerintah Kecamatan Bontomarannu bersama Tripika, rumah korban angin kencang terdata sebanyak 134 unit.
Camat Bontomarannu Muh Syafaat Surya Atmaja yang dihubungi sekira pukul 20.00 Wita mengatakan pihaknya masih terus mendata rumah-rumah yang kemungkinan terdampak tapi belum terlapor.
“Awalnya hanya 107 unit rumah ternyata setelah disusuri lagi, jumlahnya menjadi 134. Saat ini kami sementara mendata bersama Pak Kades, ” kata Camat Bontomarannu saat dihubungi via telepon Whatsapp, malam.
Syafaat mengatakan, pihaknya baru saja membuat laporan resmi kepada Bupati dan Wabup Gowa juga Sekkab Gowa.
Dikatakan Camat Bontomarannu angin yang memporanda permukiman masyarakat adalah jenis puting beliung dan sesuai fakta-fakta di lapangan, terpaan angin puting beliung ini menghantam Dusun Borong Rappo, Dusun Borong Bullo dan Dusun Borongkaluku.
“Rerata kerusakan rumah warga pada bagian atap, ” sebut Syafaat.
Selain rumah warga ada 2 unit Fasum yang ikut rusak bagian atapnya di Dusun Borong Rappo yakni SD Inpres Borong Rappo dan
Masjid Nurul Amin.
Camat Bontomarannu mengatakan, semua aparat bergerak pasca kejadian untuk melakukan pendataan korban terdampak. Tripika bersama Tripides Sokkolia langsung melakukan tindakan tanggap darurat dengan membantu warga terdampak untuk melakukan pembenahan dan perbaikan rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
“Pada pukul 19.00 Wita, kami beserta aparat terkait, terus berupaya melakukan pendataan dan membantu warga terdampak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa angin puting beliung ini, namun dari segala kerusakan yang dialami warga terdampak termasuk dua fasum kita estimasi kerugian mencapai Rp1 miliar. Sementara pendataan di Desa Sokkolia, kami juga memantau kondisi di Desa Mata Allo sebab di desa tetangga Sokkolia ini ternyata juga ada warga ikut terdampak. Ada satu rumah di Mata Allo tepatnya di Dusun Berdikari II ikut terdampak milik Dg Sannang yang tinggal bersama anak dan menantu serta satu orang cucu. Dan alhamdulillah tidak ada satupun anggota keluarga Dg Sannang yang jadi korban semua selamat. Saya bersama Danramil 1409-03 Bontomarannu dan Kanit Samapta Polsek serta Kadus Berdikari II ada di Mata Allo semalam, ” kata Camat Syafaat.
Pasca bencana puting beliung, Selasa (7/10) Pemerintag Kecamatan Bontomarannu bersama Tripika, BPBD Gowa, para Kepala UPT Kecamatan, PMI, Satpol PP Pendidikan dan sejumlah OKP melakukan apel betsama di depan Masjid Nurul Amin Borong Rappo.
Apel bersama ini untuk melakukan langkah penanganan selanjutnya yakni aksi bersih serta melengkapi pendataan para korban terdampak angin puting beliung. Satuan dari Divif 3 Kostrad juga ikut bergabung bersama.
“Atas kejadian ini, kami pemerintah kecamatan menyampaikan rasa keprihatinan mendalam semoga bencana seperti ini dan bencana lainnya tidak terjadi lagi. Kami juga menekankan agar seluruh aparat pemerintah melakukan pendataan bagi KME atau keluarga miskin ekstrem yang terdampak (butuh sinkronisasi data dengan pihak UPT Kemendukbangga dan Puskesmas) dalam bencana angin puting beliung ini. Kami kerahkan seluruh pihak berwenang untuk menghitung segala dampak baik dari segi ekonomi, kerugian materil, dan lainnya termasuk gotong royong untuk membantu masyarakat yang terdampak membenahi hunian mereka,” kata Camat Bontomarannu.
– Daftar Rumah Terdampak
Berdasarkan hasil pendataan rumah warga yang terdampak di Dusun Borong Rappo sebanyak 80 rumah, masing-masing milik:
1. Supiati Dg Ngaga
2. Sudirman Dg Sigollo
3. H Asri Dg Sibali
4. Hamzah Dg Tiro
5. Ramalang Dg Situru
6. Dg Ngempo
7. Susang Dg Rimang
8. S Dg Ngalli
9. Dg Rusli
10. Sempo Dg Sese
11. Saribulang
12. Iksan
13. Dg Kulle
14. Dg Ngitung
15. Dg Tunru
16. Dg Sae
17. Rohari Kg Kenang
18. Syamsudding Dg Siba
19. Dg Mase
20. Risnawati
21. Gafur
22. Aan Dg Muntu
23. Sahid Dg Bella
24. Hj Nurung
25. Hj Muli
26. H Sitaba
27. Dg Daso
28. M Dg Nyala
29. Dg Tinri
30. Dg Laja
31. Mantang
32. Dg Lawa
33. Jumaing
34. Dg Tuju
35. Dg Nai
36. Sia
37. Rosdiana
38. Molle Dg Gassing
39. S Dg Gau
40. Dg Nyonri
41. Dg Sikki
42. Balla Lompoa
43. Hajarah Dg Ratang
44. Dg Saati
45. B Dg Tojeng
46. Anti
47. Hasnia Dg Sabbe
48. Dg Suro
49. Anwar
50. Dg Ngasi
51. Hasim Dg Ngempo
52. Dodi
53. Dg Salamma
54. Dg Cala
55. Tappi Dg Liwang
56. Risman Dg Rigi
57. Wati
58. Muksin Dg Saung
59. Ramalli
60. Jabbar Dg Lalang
61. Baharuddin Dg Rate
62. Rosma
63. Buleng
64. Dg Cala
65. Dg Ngemba
66. Hapid Dg Nai
67. Napin Dg Ngalle
68. Dg Noro
69. Irwan Dg Liwang
71. Sangkala
72. Syamsudding Dg Ngudding
73. Iwan Dg Liwang
74. Adi Dg Ngoyo
75. Bakri Dg Lawa
76. Dg Hali
77. Hasim Dg Ngempo
78. Dg Kari
79. Sangkala Dg Muchtar
80. Adda
Warga terdampak di Dusun Borong Bulo sebanyak 9 unit rumah yakni:
1. Jabbar Dg Ganyu
2. Supu Dg Nai
3. Dg Raba
4. Dg Ngali
5. Syamsuddin Dg Kila
6. Dg Hapia
7. Sahrir Dg Nginta
8. Abd. Rajab Dg Rumpa
9. Hj. Kanang
Korban terdampak di Dusun Borong Kaluku sebanyak 17 unit rumah yakni:
1. Hj Baniati Dg Caya
2. B Dg Sila
3. Subu Dg Nanring
4. B Dg Tarru
5. Maluddin Dg Talle
6. Sirajuddin Dg Bantang
7. Malliungan Dg Se’re
8. Bagus Pradila
9. Hamzah Dg Sawing
10. Aziz Dg Kilo
11. Basir Dg Lonta
12. B Dg Jai
13. Ilham
14. Wando
15. Kulle Dg Gassing
16. Ati Buleng
17. Subu Dg Nanring.
Di Desa Mata Allo tercatat 1 unit rumah milik Dg Sannang. –
