GOWA, UJUNGJARI.COM — Pada pemilihan Taurungka Taulolo Duta Wisata Gowa 2025 disupport penuh Bupatu Gowa Husniah Talenrang. Saat hadir pada grand final Pemilihan Taurungka Taulolo Duta Wisata Gowa 2025 yang digelar pada Sabtu (8/11) malam di Istana Tamalate, Husniah tampil bersahaja.

Bupati perempuan pertama di Gowa ini hadir mengenakan busana hitam bermotif tulisan lontara. Turut hadir Sekretaris Kabupaten Gowa Andy Azis Peter bersama Ketua DWP Gowa Suryanti Azis dan unsur Forkopimda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Husniah tampil elegan dan memancarkan pesona seorang wanita pemimpin. Husniah terlihat berwibawa sambil mengeluarkan statement bahwa putra putri Gowa harus terus berkomitmen dalam memajukan potensi pariwisata dan budaya Kabupaten Gowa.

Husniah menyebutkan Gowa adalah daerah yang memiliki sejarah besar yang patut dibanggakan. Dua pahlawan nasional Gowa yakni Sultan Hasanuddin (Raja Gowa ke 16) dan Syekh Yusuf Tuanta Salamaka menjadi simbol kejayaan dan kebanggaan daerah Gowa turun temurun.

“Nilai-nilai perjuangan dan kebudayaan inilah yang perlu terus kita budayakan yang salah satunya dipromosikan oleh para generasi muda Taurungka Taulolo Duta Wisata ini,” kata Bupati Gowa.

Diakui Husniah, ajang pemilihan Taurungka Taulolo na Gowa sebagai Duta Wisata menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya serta pengembangan potensi pariwisata.

Bupati Husniah juga menyebutkan bahwa program ini sejalan dengan visi misi ‘Hati Damai’ (akronim dari Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin), khususnya dalam peningkatan pemberdayaan organisasi pemuda dan sanggar seni di Kabupaten Gowa.

“Budaya kita itu mahal nilainya. Jika kita konsisten memperkenalkannya ke luar, maka akan menjadi ikon kebanggaan yang bernilai tinggi, seperti Istana Balla Lompoa dan Istana Tamalate yang menjadi simbol budaya Gowa. Pemerintah akan terus memberi perhatian dan dukungan penuh agar kegiatan ini berjalan baik,” tambah Husniah.

Husniah pun memberikan motivasi kepada para finalis agar menjadikan ajang ini sebagai wadah untuk berkontribusi terhadap kemajuan daerah. Menurutnya potensi wisata di Gowa sangat banyak sehingga perlu terus disebarluaskan.

“Kalianlah yang akan menjadi pelestari budaya dan promotor pariwisata daerah. Tetaplah rendah hati dan berbudaya, tunjukkan bahwa masyarakat Gowa menjunjung tinggi adat istiadat dan semangat kebersamaan,” pesan Husniah kepada para finalis.

Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana A Mappaodang Mappasessu menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung sejak 17 Oktober hingga 8 November yang diikuti 24 peserta dari 18 kecamatan yang mengutus perwakilannya baik putra dan putri (taurungka dan taulolo).

Para finalis tersortir menjadi 10 pasang (20 finalis terbaik) yang kemudian berkompetisi di puncak pemilihan atau grand finalis. –