GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 630 anak penderita stunting dan 42 ibu hamil akan segera diintervensi oleh 76 anggota Tim Aksi Stop Stunting (ASS) Kabupaten Gowa. Tim ASS ini akan bekerja selama 90 hari di 21 wilayah lokus intervensi di Kabupaten Gowa.
Tim ASS Gowa yang terdiri dari 3 dokter, 21 kader pendamping desa, selebihnya adalah kader PKK dari berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa ini diterima Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin didampingi Ketua TP PKK Gowa Andi Tenri Indah Darmawangsyah di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa (29/7).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum turun ke wilayah lokus, puluhan anggota Tim ASS ini mendapatkan arahan penting dari Wabup Gowa.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa, Wabup Darmawangsyah Muin menegaskan penanganan stunting merupakan isu strategis nasional yang menuntut kerja sama lintas sektor, pendekatan berbasis data serta intervensi yang terencana dan berkelanjutan.
Menurut DM (sapaan akrab Wabup Gowa ini), stunting bukan hanya persoalan kesehatan fisik, tapi juga berdampak jangka panjang terhadap kapasitas kognitif, produktivitas dan kualitas sumber daya manusia. Karena itu, tambahnya, dalam penanganan stunting dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak.
“Saya harap seluruh tim dapat berkerja dengan maksimal dalam penurunan stunting sesuai dengan aturan yang ditentukan. Juga diharapkan elemen masyarakat ikut mendukung program ini dengan menjalin sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan dan tokoh agama. Program ini harus jadi contoh dalam percepatan penurunan angka stunting, sekaligus membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak sejak usia dini. Pada anggota tim harus pelajari dengan baik teknis pelaksanaan program pendampingan gizi ini,” kata Wabup Gowa.
Tim ini akan melaksanakan intervensi langsung terhadap 630 anak balita dengan masalah gizi serta 42 ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
Tim ASS ini terdiri dari tenaga pendamping gizi desa, dokter, kader kesehatan, serta unsur PKK dari tingkat desa hingga kabupaten.
Tim ASS ini akan menjalankan berbagai intervensi langsung melalui Rumah Gizi, antara lain pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu untuk ibu hamil, formula PKMK (Pemulihan Kesehatan Masyarakat Kecil) serta edukasi dan fasilitasi akses terhadap layanan kesehatan esensial.
21 desa kelurahan yang menjadi sasaran program ASS ini yakni untuk Kelurahan mencakup Kelurahan Katangka, Paccinongan, Pandang-Pandang, Lembang Parang dan Limbung. Sementara untuk desa yakni Desa Bontoramba, Romanglasa, Kanjilo, Tamanyeleng, Bone, Maradekaya, Bontosunggu, Panciro, Lempangang, Tangkebajeng, Tubajeng, Pattatto, Bontomanai, Romangloe, Borongloe dan Sokkolia.
Terkait aktivitas PKK dalam Tim ASS ini, Ketua TP PKK Gowa Andi Tenri Indah Darmawangsyah berharap bekerja optimal membantu para anggota tim lainnya. Sehingga kata Indah, target yang ingin dituntaskan yakni mengintervensi 630 anak stunting dan 42 ibu hamil bisa terwujudkan.
“Semoga dengan turutnya PKK dalam tim ini akan mampu menyumbang turunnya angka stunting di Gowa pada tahun ini. –


