ikut bergabung

Resmi Dikukuhkan, PERDAMI Prioritaskan Pemberantasan Kebutaan dan Gangguan Penglihatan

PERDAMI. Pelantikan pengurus Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) di Hotel Shangri-La Jakarta, 21-22 Januari 2023. (Foto: Ist)

Kesehatan

Resmi Dikukuhkan, PERDAMI Prioritaskan Pemberantasan Kebutaan dan Gangguan Penglihatan

JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PP-PERDAMI) periode 2022-2025 telah resmi dilantik dan dikukuhkan di Hotel Shangri-La Jakarta 21-22 Januari 2023 lalu.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Pusat, Pengurus Pusat PERDAMI, perwalikan dari 24 cabang PERDAMI, dan juga undangan dari para mitra kerja. Pelantikan dan pengukuhan pengurus dilakukan secara hikmad oleh Ketua Umum PB IDI dr Moh Adib Kumaidi, Sp.OT.

Kepengurusan PERDAMI kali ini merupakan hasil dari Kongres Nasional (KONAS) PERDAMI XVI yang telah berlangsung pada 29-30 Oktober 2022 di Hotel The Westin Surabaya.

Pada KONAS ini Prof dr Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.Med.Ed terpilih sebagai Ketua Umum PERDAMI untuk masa tugas 2022 hingga 2025.

Pada saat yang sama DR. dr. Andika Prahasta, Sp.M (K), DR. dr. Bambang Setioadji, Sp.M (K), MH.Kes dan Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita, Sp.M(K), M.Kes, Ph.D juga terpilih berturut-turut menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PERDAMI, sebagai Ketua Dewan Kehormatan Etik dan Disiplin (DKEDK) dan Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Mata Indonesia (KIKMI).

Dalam sambutan pelantikannya Prof Budu menyampaikan PERDAMI berkomitmen untuk menjadi suatu oraganisasi yang kuat, peduli terhadap anggota dan menjalin kerja sama dengan para partner untuk mengejar target In SIGHT 2030 dalam mencegah kebutaan dan gangguan penglihatan.

Baca Juga :   Besok, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia Kongres di Makassar

Ia mengatakan data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa gangguan penglihatan di seluruh dunia saat ini telah mencapai 2.2 Miliar dan 50% (1,1 miliar) telah mengalami kebutaan.

“Saat ini negara-negara di Afrika menunjukkan angka persen kebutaan yang tinggi, meskipun demikian apabila berdasarkan jumlah penduduk yang mengalami kebutaan,” katanya.

Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga di dunia di bawah India dan China. Di Kawasan Asia Tenggara, terdapat 95 juta orang kehilangan penglihatannya, dengan Indonesia sebagai negara terbanyak yang menyumbangkan angka kebutaan. Itulah sebabnya kepengurusan saat ini berkomitmen kuat untuk menjadikan pemberantasan kebutaan dan gangguan penglihatan sebagai program prioritas.

Pada akhir sambutannya Prof Budu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dalam kegiatan PERDAMI selama ini dan berharap dapat terus melanjuktan kerjasama dalam menjalankan program-program pengabdian kemasyarakatan.

dibaca : 49

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Kesehatan

Populer Minggu ini

Arsip

To Top