GOWA, UJUNGJARI.COM — Gerakan Aktivis dan Rakyat Intelektual (Garik) melakukan aksi unjukrasa atau demo ke kantor Pemerintah Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu, Senin (2/6) sekira pukul 10.00 Wita. Namun karena Lurah Bontomanai Haerul Hamka tidak ada di tempat, akhirnya para aktivis bersama warga lanjut menuju kantor Pemerintah Kecamatan Bontomarannu.

Di depan kantor Camat Bontomarannu, sekira pukul 11.00 Wita, para aktivis bersama warga yang berjumlah kurang lebih 40 orang ini, menggelar orasi terbuka dan menyuarakan aspirasi terkait pengangkatan Kepala Lingkungan Cambaya yang baru yang dinilai tidak prosedural, apalagi kepala lingkungan lama masih menjalankan tugasnya padahal sudah diberhentikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Garik pun meminta Lurah Bontomanai dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak mampu mengayomi persoalan kepala lingkungan yang dianggap berlarut-larut tanpa kejelasan.

Seperti dilontarkan Imam Tawang selaku jenderal lapangan aksi Garik menyatakan bahwa ada kejanggalan dari persoalan kepala lingkungan. Yang lama sudah diberhentikan dan dan pemerintah kelurahan telah melakukan pengangkatan kepala lingkungan baru yakni MAB.

Camat Bontomarannu Muh Syafaat Surya Atmaja dan Sekcam Muh Rizal dengan cermat mendengarkan isi orasi pengunjukrasa dari Garik. (foto/sar)

Namun dalam pelaksanaan tugas, kepala lingkungan yang lama yakni MS masih saja melakukan penandatanganan akte tanah dan masih menerima honorariumnya sebagai kepala lingkungan. Yang menurut Garik, seharusnya honorarium itu sudah diterima oleh kepala lingkungan yang baru.

Imam menyebutkan jika aktivitas MS sebagai kepala lingkungan masih berjalan dan itu terlihat setelah Lurah Bontomanai Haerul Hamka memposting di status WhatsAppnya pada 17 Mei 2025 pagi.

“Karena itu kami Garik atau gerakan aktivis dan rakyat intelektual melakukan aksi protes ini karena kami anggap sangat tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami minta bapak Camat Bontomarannu tegas dalam menyikapi masalah ini agar tidak ada dualisme kepala lingkungan. Dan pengangkatannya harus jelas, transparan serta tidak boleh ada titipan-titipan siapapun, biarkan kami memilih kepala lingkungan sendiri yang tentunya punya kapabilitas dan kapasitas dan mau bekerja. Kami netral dalam hal ini, ” tegas Imam.

Suasana aksi Garik berlangsung dalam kondisi mendung dan gerimis. Kapolsek Bontomarannu AKP Suhardi bersama para personel ikut mengawasi jalannya aksi. Sementara Camat Bontomarannu Muh Syafaat Surya Atmaja bersama Sekcam Muh Rizal dengan cermat mendengarkan orasi para aktivis secara bergantian di halaman kantor kecamatan.

Sebelum aksi unjukrasa ini bubar dan kembali ke titik kumpul di Bontomanai, Camat Bontomarannu Muh Syafaat Surya Atmaja memberikan penjelasan untuk menjawab aspirasi Garik tersebut.

“Sebagai pemerintah kecamatan saya sangat mengapresiasi penyampaian aspirasi para aktivis dan warga yang cukup tertib ini. Insya Allah dalam waktu segera saya akan memanggil Lurah Bontomanai untuk meminta penjelasan dan kejelasan terkait Kepala Lingkungan Cambaya ini. Ini tidak boleh berlarut-larut tanpa penyelesaian. Harus segera diselesaikan, ” kata Syafaat.

Camat Bontomarannu mengatakan, Lurah Bontomanai harus segera membangun komunikasi dengan baik terhadap semua komponen masyarakat di wilayahnya. Lurah harus menyelesaikan masalah ini di bawah dan dimusyawarahkan.

“Kalau ada yang persoalkan masalah kepala lingkungan ini, itu berarti ada sesuatu. Kenapa bisa begitu? Ini harus dikomunikasikan. Kita harus bisa berkomunikasi dengan masyarakat dengan baik. Masalah yang berat pun bisa diselesaikan. Kita harus transparansi. Jadi intinya adalah komunikasi, sehingga mudah dapat solusi. Harus dimusyawarahkan di masyarakat,” kata Camat Bontomarannu.

Aksi pun bubar dengan tertib. Meski demikian Imam selaku Jenlap menitip pesan kepada Camat Bontomarannu bahwa Garik memberikan deadline 2×24 jam untuk penyelesaian masalah kepala lingkungan tersebut. –