GOWA, UJUNGJARI.COM — Event pariwisata Beautiful Malino yang akan dihelat Pemerintah Kabupaten Gowa pada 9-13 Juli 2025 mendatang, dipersiapkan matang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa maupun event organizer (EO).

Hal itu terlihat saat berlangsung rapat pemantapan pelaksanaan Beautiful Malino (BM) yang digelar Pemkab Gowa pada Kamis (19/6) lalu. Semua pimpinan SKPD termasuk camat hingga Kepolisian dan TNI ikut dilibatkan dalam rapat tersebut. Semua aspek dibahas tuntas termasuk kesiapan air bersih, listrik, pengaturan jalan, parkiran hingga penanganan sampah, ketersediaan penginapan untuk pengunjung dan soal pengaturan serta ketersediaan warung makan dan minum pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong paling besar peranannya dalam perhelatan ini. Pasalnya, sebagai tuan rumah, Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong menjadi pelaksana lokal yang harus tahu secara mendalam kendala dan kekurangan yang ada baik sebelum, selama dan setelah pelaksanaan BM nanti.

Hal paling penting seperti dikatakan Camat Tinggimoncong Andi Aso Manuntungi Ambarala saat dikonfirmasi ujungjari.com, usai mengikuti rapat pemantapan yang dipimpin langsung Bupati Gowa Husniah Talenrang, pihaknya kini telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait penyiapan lahan sebagai penampungan sampah untuk sementara sebelum untuk mengefektifkan pengangkutan sampah dari Malino ke TPA di Caddika Limbung, Kecamatan Bajeng.

“Kami merutinkan koordinasi dengan berbagai pihak di Malino dan sekitarnya khususnya keterlibatan masyarakat setempat, tokoh masyarakat, organisasi-organisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi perempuan yang ada di Tinggimoncong untuk ikut terlibat penuh khususnya soal persampahan. Juga soal komunikasi kaki ke berbagai pihak terkait tentang kelancaran arus lalulintas dan hal-hal yang lain yang menjadi perhatian dari pimpinan. Dan kami sudah bentuk panitia lokal dari ormas-ormas yang tadi kami Sebutkan untuk membantu dinas terkait dalam mensukseskan tempat penampungan sampah sementara. Memang sudah ada ancang-ancang dan rencana untuk mencarikan lokasi yang distandbykan sementara dulu, ” ucap Andi Aso.

Dikatakannya, selama lima hari BM tentu tumpukan sampah akan lebih besar dari BM tahun 2024.

“Kami sebenarnya berharap bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena keterbatasan armada kebersihan yang ada di Tinggomoncong sangat kurang. Kami butuh dukungan dari DLH untuk memobilisasi armadanya hadir di Malino mendukung penanganan sampah yang akan kita selesaikan bersama nantinya, ” tambah Camat Tinggimoncong ini.

Selain soal sampah, hal yang mendominasi keluhan dari masyarakat adalah soal banyaknya jalanan berlubang di Malino. Keluhan ini telah disampaikan ke pimpinan untuk segera difasilitasi perbaikan sementara.

Hal lain yang menjadi buah pikiran pemerintah kecamatan adalah angkutan umum lokal selain untuk membantu transportasi para pengunjung dari tempat penginapan ke titik-titik event juga mengurangi potensi kemacetan akibat bludakan kendaraan ke Malino selama BM berlangsung.

“Kami sudah rancang pelibatan para pemuda dalam penyediaan transportasi lokal seperti ojek motor. Kami sudah siapkan tentunya dengan sistem yang teratur seperti penggunaan idcard khusus bagi para ojek motor agar tidak mendapatkan hambatan selama beroperasi mengantar jemput pengunjung. Jadi kami akan siapkan tanda pengenal khusus bagi para ojek dan akan kami koordinasikan ke pihak terkait seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan. Untuk dapat akses ojek motor ini kami akan siapkan akses layanan berupa nomor panggil/WA untuk para ojek motor tersebut sebab untuk sementara akses ojek ini baru satu titik yakni di Jl Sultan Hasanuddin tepat persimpangan jalan ke Jl S Dg Jarung, ” terang Andi Aso.

Dikatakan Andi Aso, untuk memudahkan akses tersebut, pihaknya akan membuatkan selebaran kepada pengunjung-pengunjung bagi yang membutuhkan moda transportasi selama berada di Malino.

“Kami akan memberikan informasi melalui media sosial juga melalui EO itu sendiri untuk memberikan informasi ke pengunjung bahwa ada moda transportasi lokal yang tersedia juga memberikan informasi tentunya ke pihak aparat keamanan. Jadi informasi datang dari bawah. Keterlibatan RT dan RW juga kepala lingkungan itu akan segera kami terapkan untuk memberikan informasi terkait hal-hal mendasar yang menjadi kebutuhan masyarakat maupun pengunjung, ” kata Camat lagi. –