MALILI,UJUNGJARI.COM–Penyakit demam berdarah dengeu (DBD) yang sering mewabah menjadi perhatian khusus pemerintah kabupaten Luwu Timur. Upaya pencegahan dan edukasi kesehatan terus dilakukan dalam mengantisipasi mewabahnya penyakit ini.
Salah satunya dengan menggalakkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan pembinaan secara mandiri di rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan, bekerjasama dengan PT Vale Indonesia Tbk.
Untuk tahap awal, program ini dijalankan di lima desa di Kecamatan Towuti, Kamis (11/9). Kelima desa itu adalah Desa Asuli, Langkea Raya, Wawondula, Baruga, dan Lioka.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Luwu Timur, Alimuddin mengapresiasi dukungan PT Vale Indonesia dalam mencegah penyebaran demam berdarah. Ia menegaskan gerakan PSN ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Gerakan PSN 3M Plus bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kolektif kita semua untuk melawan dengue. Dengan kolaborasi ini, pesan pencegahan lebih luas tersampaikan dan tindakan nyata bisa dilakukan secara serentak,” ujar Alimuddin.
Melalui kegiatan ini, masyarakat dibina untuk mampu melaksanakan PSN secara mandiri di rumah masing-masing. Edukasi diberikan secara langsung, mulai dari demonstrasi menguras bak penampungan air, hingga cara menabur larvasida pada genangan yang tidak bisa dikuras.
Lebih lanjut, PSN 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, serta langkah tambahan lainnya) dipandang sebagai cara paling efektif memutus rantai penularan dengue.
Gerakan PSN 3M Plus ini melibatkan kolaborasi lintas sektor. Seluruh elemen pemerintahan mulai dari kecamatan, desa, hingga tingkat RT bersatu padu, didukung Satpol PP, Polsek, dan Koramil.
Dukungan juga datang dari sektor swasta. PT Vale Indonesia Tbk berperan aktif dengan menyediakan logistik PSN berupa sarung tangan, kantong sampah, dan larvasida untuk memastikan kelancaran kegiatan di lapangan.
Partisipasi masyarakat pun terlihat nyata. Kader kesehatan, tokoh agama, majelis ta’lim, hingga persekutuan gereja ikut bergerak bersama membersihkan lingkungan dari jentik nyamuk Aedes aegypti. (pap)


