MAKASSAR,UJUNGJARI.COM — Pusat Layanan PEKERTI, AA, dan LS di bawah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMP2) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Modul PEKERTI selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 November 2025.

Kegiatan ini merupakan pengembangan produk akademik berupa modul ajar yang disusun secara kolektif oleh para narasumber Pelatihan Teknik Intruksional (PEKERTI) yang selama ini aktif sebagai pengajar dalam pelatihan sertifikasi PEKERTI yang rutin diselenggarakan oleh UNM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Workshop ini berfokus pada penyelarasan substansi, struktur, dan perangkat pendukung modul agar memenuhi standar mutu pendidikan tinggi, relevan dengan dinamika pembelajaran abad ke-21, serta seragam dalam implementasinya di kelas pelatihan PEKERTI. Para peserta workshop menyusun dan memutakhirkan paket modul ajar PEKERTI yang akan digunakan secara resmi dalam program pelatihan PEKERTI ke depan.

Workshop dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNM, Prof. Dr. Hj. Andi Aslinda, M.Si., didampingi Ketua LPMP2 UNM, Dr. Ismarli Muis, M.Si., dan Kepala Pusat Layanan PEKERTI, Prof. Dr. Sudding, MS. Dalam sambutannya, pimpinan UNM menegaskan pentingnya modul PEKERTI sebagai rujukan utama pelaksanaan pelatihan yang menjamin kesamaan arah, mutu, dan konsistensi pembelajaran pada program sertifikasi PEKERTI.

Sesi awal workshop diawali dengan penjelasan umum oleh Prof. Muhammad Asfah Rahman, M.Ed., Ph.D. yang memaparkan standar dan kerangka besar penyusunan Modul PEKERTI. Ia menekankan bahwa modul PEKERTI harus berfungsi sebagai perangkat akademik yang operasional, terukur, dan aplikatif, sekaligus memastikan keterhubungan antara tujuan pelatihan, strategi pembelajaran, serta instrumen asesmen. Paparan ini menjadi landasan bagi peserta workshop dalam menyusun modul secara sistematis dan berbasis standar.

Selama tiga hari, para peserta bekerja dalam beberapa sesi terarah untuk merumuskan capaian pelatihan, menyusun materi inti, memilih strategi pembelajaran, hingga menyepakati format evaluasi yang akan digunakan dalam pelatihan PEKERTI. Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan modul yang utuh, adaptif, dan siap diterapkan pada pelatihan PEKERTI UNM berikutnya.

Melalui kegiatan ini, LPMP2 UNM menegaskan komitmennya untuk menghadirkan modul PEKERTI yang berkualitas dan terstandar sebagai fondasi penguatan mutu pembelajaran di perguruan tinggi. Hasil workshop ini akan menjadi rujukan resmi dalam pelaksanaan pelatihan PEKERTI di lingkungan UNM serta mitra terkait, dan diharapkan dapat terus dimutakhirkan secara berkala sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan pendidikan tinggi.

osen, UNM