MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia konsisten mengemas acara wisuda sarjana dengan konsep menarik.
Terinspirasi dari kartun animasi bertema bajak laut “One Piece”, ITB Nobel mewisuda 306 mahasiswa dari dua fakultas, yakni Fakultas Teknologi dan Bisnis dan Fakultas Pascasarjana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konsep panggung tersebut ang megah, bak kapal pinisi dan visual monitor, menampilkan para jajaran kampus berkostum ala bajak laut.
Selain itu, sorotan lampu yang bergerak bak konser musik, turut menambah kesan megah dan memukau pada wisuda kali ini.
“Selama tiga tahun terakhir, pihak kampus selalu menghadirkan pengalaman wisuda yang baru. Kali ini, dalam Wisuda Sarjana ke XXII dan Pascasarjana ke XV kami mengusung tema animasi One Piece,” kata Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng, di sela-sela kegiatan wisuda sarjana S1 dan S2 yang digelar di Hotel Claro Makassar, Kamis (15/5).
Badaruddin mengaku sangat berbangga hati karena wisuda kali ini sangat istimewa karena ada tiga prodi yang mewisuda alumni, yakni Sistem dan Teknologi Informasi dengan gelar S.Kom, lalu Magister Manajemen dan Kewirausahaan (M.Bns), dan Keuangan Publik (M.E).
Badar melanjutkan Tema Wisuda yang diangkat hari ini adalah One Piece. Bagi peserta, kata dia mungkin rasanya masih awam.
“One Piece adalah harta karun legendaris yang menjadi impian utama Luffy dan krunya. One Piece bukan hanya sebuah harta karun semata, namun One Piece adalah simbol dari petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup,” katanya.
Dalam konteks perguruan tinggi, pendidikan lanjut Badar adalah perjalanan tiap individu masing-masing untuk menemukan One Piece sendiri.
“Proses belajar adalah lautan yang luas dan penuhtantangan, di mana Bapak/Ibu harus berlayar melewati badai danrintangan,” katanya.
“Setiap ujian, tugas, dan proyek yang Bapak/Ibu hadapi adalah bagian dari perjalanan ini, yang membentuk karakter dankemampuan Bapak/Ibu,” sambungnya.
Selain itu kata dia, Luffy dan krunya tidak bisa mencapai tujuan mereka sendirian. Mereka bergantung pada kekuatan, keterampilan, dandukungan satu sama lain.
“Di ITB ini, Bapak/Ibu telah belajar untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan. Ini adalah modal berharga untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya setelah wisuda,” urainya.
Hari ini, saat wisudawan telah menerima gelar dan melangkah ke tahap baru dalam hidup, Seperti Luffy yang terus berlayar mencari One Piece, wisudawan juga harus terus mengejar impian, beradaptasi dengan perubahan, dan tidak takut untuk mengambil risiko.
“Setiap langkah kecil membawa Bapak/Ibu lebih dekat kepada tujuan besar yang Bapak/Ibu inginkan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa hartakarun terbesar bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapijuga tentang pertumbuhan pribadi, hubungan yang dibangun, dankontribusi yang dapat Bapak/Ibu berikan kepada masyarakat,” tukasnya. (rhm)