MAKASSAR,UJUNGJARI.COM – Sampai dengan Mei 2025 Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional per April 2025.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor swasta, khususnya golongan simpanan besar di atas Rp2 miliar yang mengalami peningkatan signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian dipaparkan Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua, Fuad Zaen, dalam pertemuan dengan media yang digelar di Kantor LPS III di Graha Pena, Makassar, pekan lalu.
“DPK Sulawesi Selatan tumbuh 5,78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui pertumbuhan nasional yang berada di angka 4,87 persen yoy,” ujarnya.
Berdasarkan tiering nominal, DPK dengan saldo di atas Rp2 miliar naik 11,91 persen, jauh melampaui segmen nominal Rp100 juta–Rp2 miliar yang tumbuh 5,79 persen.
Sementara simpanan di bawah Rp100 juta justru mengalami perlambatan dengan pertumbuhan hanya 4,33 persen.
Dari sisi golongan nasabah, peningkatan signifikan terjadi pada sektor swasta, sedangkan pertumbuhan simpanan individu dan pemerintah tercatat relatif stagnan atau bahkan menurun pada beberapa periode.
Kota Makassar tetap menjadi pusat pertumbuhan simpanan di Sulsel, menyumbang 54,58 persen dari total DPK per April 2025.
Fuad menyebutkan bahwa meski dominan, tren kontribusi Makassar mulai menurun seiring meningkatnya investasi di daerah penyangga seperti Kabupaten Luwu Timur dan Gowa.
Kontribusi Luwu Timur terhadap DPK meningkat cukup tajam, tumbuh 10,80 persen yoy dan secara year-to-date melonjak hingga 129,88 persen. Gowa juga tumbuh di atas 10 persen yoy.
Selain itu, Kabupaten Luwu Utara dan Toraja Utara juga menunjukkan pertumbuhan DPK yang impresif, masing-masing mencapai 83,81 persen dan 74,23 persen secara tahunan. Sebaliknya, beberapa daerah seperti Kabupaten Selayar, Takalar, dan Jeneponto mengalami penurunan DPK.
Menanggapi kondisi tersebut, Fuad menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap daerah yang mengalami kontraksi. “Selayar ini mengalami penurunan. Ada apa ya, sepertinya kita harus cek ke sana,” ucapnya. (ina)