ikut bergabung

Ortu Siswa Lapor Polisi Usai Lihat Video Anaknya Dipukuli Hingga Pingsan, Adnan Perintahkan ct-scan Korban


INVESTIGASI. Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Kapolres AKBP Reonald T Simanjuntak saat melakukan investigasi langsung ke SMPN 3 Sungguminasa. (foto/ist)

Berita

Ortu Siswa Lapor Polisi Usai Lihat Video Anaknya Dipukuli Hingga Pingsan, Adnan Perintahkan ct-scan Korban

GOWA, UJUNGJARI.COM — Kasus kekerasan yang terjadi di salah satu kelas di SMPN 3 Sungguminasa kini viral setelah video pemukulan terhadap seorang siswa beredar di medsos. Kasus ini sebenarnya sudah terjadi dua pekan lalu yakni pada 12 Agustus 2024.

Menurut kronologinya, aksi pemukulan brutal seorang anak bernama As (korban) dan Yu (pelaku) keduanya teman sekelas di kelas 8j atau kelas 2. Peristiwa ini berawal dari saling main, saling dorong, saling toyor-toyoran antara As dengan kawannya yang lain. As lalu terjatuh membentur sisi meja bangku Yu. Karena sedikit gaduh dalam ruangan kelas yang waktu itu sambil menunggu bell pulang berbunyi, tiba-tiba Yu keluar dan ke kantin sekolah.

Tak lama kemudian, datanglah teman lain kelas Yu bernama Ri. Ri setingkat dengan pelaku dan korban namun beda kelas dengan As dan Yu. Singkat cerita, Ri langsung menyampaikan ke Yu sebuah ajakan berkelahi yang diduga dispekulasi Ri sebagai tantangan dari As.

Saat itu, seperti dituturkan Kepala SMPN 3 Sungguminasa Fajar Ma’ruf saat dikonfirmasi media di sekolahnya, Kamis (29/8) pagi menjelaskan jika Ri inilah yang menyampaikan ke Yu tantangan berkelahi dari As yang sampai ini belum diketahui apakah benar tantangan itu dari As atau tidak.

“Bahkan si Ri ini ngaku telah menyiapkan ruang kelas lain jika Yu mau berkelahi. Ternyata setelah kami telusuri kronologi itu, begitu keadaannya. Hingga aksi pemukulan itu pun terjadi. Kejadiannya itu saat jelang pulang. Tidak ada guru yang tahu waktu itu. Kemudian akhirnya diketahui guru dan video itu viral di medsos, ” kata Fajar Ma’ruf.

Baca Juga :   Pemkab Gowa Agendakan Mahasantri Gelombang Kedua

Masalah ini mengemuka saat pihak orangtua korban As melihat langsung isi rekaman video pemukulan putranya oleh pelaku. Dalam video itu tampak pelaku Yu memukuli As hingga tak berdaya bahkan sampai tak sadarkan diri. Terlihat juga para siswa lainnya nampak bersemangat mensupport aksi Yu memukuli As dalam ruangan kelas bahkan sejumlah siswa ikut memvideokannya.

Awalnya saat kasus itu diketahui guru dan kepsek, kedua siswa dan kedua orangtua masing-masing diundang ke sekolah dan dimediasi oleh kepala sekolah. Saat itu kedua pihak orangtua siswa saling sepakat selesai persoalan. Apalagi korban As pasca kejadian yakni besoknya tetap masuk sekolah.

Namun beberapa hari kemudian, video pemukulan itu beredar dan orangtua As melihatnya. Fatalnya lagi karena korban As dikabarkan meninggal dunia. Keyakinan orangtua As bertambah karena dalam beberapa hari sebelum melihat video, As selalu mimisan. Akibatnya tanpa banyak bicara kedua orangtua As dan keluarga lainnya melaporkan ke Polisi pada Rabu (28/8) kemarin. Pihak penyidik sudah menerima laporan tersebut.

dibaca : 567

Laman: 1 2 3



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top