Sulsel
Priska Adnan Ikut P3DA X Lemhanas, Ini Alasannya
GOWA, UJUNGJARI.COM — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan menjadi salah satu peserta dalam kegiatan Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan X Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (P3DA Lemhanas RI) tahun 2019.
Keikutsertaan Priska Adnan ini ternyata hal sama dilakukan para istri bupati/walikota yang ikut didalam kegiatan ini. Rupanya keikutsertaan para istri pejabat negara ini sudah menjadi keharusan dimana para istri berikut suami pejabat diikutkan dalam kegiatan penataran suami/istri peserta P3DA X Lemhanas 2019.
Penataran untuk suami dan istri dari para pejabat daerah, TNI/Polri atau kepala daerah ini adalah rangkaian dari program Lemhannas 2019 yang memang menjadi wajib diikuti para pendamping pejabat negara dan daerah yang mulai berjalan sejak Oktober hingga Desember 2019 ini.
Khusus penataran para suami/istri pejabat ini mulai berlangsung sembilan hari mulai Selasa hingga Rabu (12-20/11/2019).
Pada penataran suami/istri pejabat negara dan daerah ini khusus dari Sulawesi Selatan diikuti oleh Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan, Ketua TP PKK Sinjai Andi Nurhilda Seto dan Ketua TP PKK Bantaeng Sri Dewi Yanti Ilham.
Priska mengatakan, tujuan penataran ini untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dari para istri atau suami sejalan dengan semakin berkembangnya wawasan dan pengetahuan para peserta P3DA X Lemhannas yang dalam hal ini suami atau istrinya.
“Dalam kelas penataran ini para istri atau suami yang ikut serta sebagai peserta Lemhannas diberikan pengetahuan bagaimana agar istri cakap dalam mendampingi suami atau istri dalam bertugas,” kata Priska.
Selain itu, penataran istri dan suami peserta P3DA X Lemhanas ini juga bertujuan untuk mempererat ikatan kekeluargaan antara suami dan istri peserta Lemhannas RI.
“Disini kami bisa saling mengenal antara satu dengan yang lain, bisa saling bertukar pikiran juga. Sehingga akan terbangun keakraban yang diharapkan dapat tercipta persahabatan di masa datang,” ujar Priska.
Hakikat penataran suami dan istri ini adalah untuk menyiapkan para pendamping agar lebih memantapkan peran dalam membantu istri atau suami, baik dalam hubungan kedinasan maupun kehidupan keluarga dan bermasyarakat.
“Kami berharap dapat mengikuti dan memahami seluruh materi yang diberikan untuk kemudian dapat berguna sebagai bekal dalam mendukung dan mendampingi suami kami saat bertugas di daerah masing-masing,” kata Priska. (saribulan)
dibaca : 45