Sulsel
300 Warga Binaan Lapas Perempuan Bolangi Siap Divaksin
GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 300 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas 2 Gowa yang terletak di Kampung Bolangi, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan diri siap divaksin covid19.
Pernyataan itu disampaikan Kalapas Perempuan Kelas 2 Gowa Eko Suprapti saat menggelar sosialisasi vaksin covid19 di aula Lapas Perempuan Kelas 2 Bolangi Gowa, Rabu (27/1/2021) pagi.
Kegiatan sosialisasi yang menghadirkan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Gowa dr Gaffar ini diikuti para petugas Lapas Perempuan.
” Jika tahapan vaksin untuk umum telah dimulai maka 300 warga binaan kami siap divaksin termasuk para petugas lapas. Semoga dengan vaksinasi covid ini mampu mengendalikan penyebaran virus corona yang sudah menjadi pandemi selama hampir setahun berjalan ini,” kata Kalapas Eko Suprapti.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Gowa dr Gaffar yang juga adalah juru bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kabupaten Gowa menjelaskan bahwa saat ini penyebaran covid berangsur melandai dengan turunnya angka terpapar setiap hari.
Seperti terlihat pada data perkembangan covid19 per Selasa 26 Januari 2021 jumlah terpapar bertambah 55 orang dari angka terkonfirmasi per hari sebelumnya. Saat ini tercatat 896 terkonfirmasi (positif), 537 orang dirawat, 359 orang melakukan isolasi mandiri, 2060 orang dinyatakan sembuh dan 62 orang meninggal dunia.
” Iya hingga saat ini jumlah terpapar terus bertambah namun itu dibarengi dengan angka kesembuhan,” jelas dr Gaffar saat memberikan materi dalam sosialisasi pelaksanaan vaksin covid19 di lingkungan Lapas Perempuan Kelas 2 Gowa.
Sementara itu terkait klaster Lapas Perempuan yang pernah mencuat setahun lalu dimana ratusan warga binaan terkonfirmasi, diakui dr Gaffar telah mengalami perubahan signifikan.
” Alhamdulillah untuk kasus di lapas sudah bisa dikendalikan. Bahkan beberapa bulan terakhir di lapas tersebut belum ada kasus lagi, semoga tidak ada. Hal ini dikarenakan managemen lapas perempuan melakukan peningkatan pengawasan dan kewaspadaan. Salah satu yang dilakukan pihak lapas adalah membatasi kunjungan/jenguk warga binaan secara langsung. Kunjungan dilakukan dalam bentuk virtual. Kalaupun terpaksa warga binaan harus ketemuan dengan keluarga penjenguk maka itu harus dilakukan dibalik kaca pembatas. Yah seperti itu disampaikan kalapas sebagai upaya pencegahan,” papar dr Gaffar.
dibaca : 81