GOWA, UJUNGJARI.COM — PDAM Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa dapat jempol Kementrian PU. Pasalnya BUMD milik Pemkab Gowa, Provinsi Sulsel ini dinilai berani melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 100 liter/detik dengan sistem kerjasama business to business jenis trade credit (pembayaran berjangka kepada pelaksana).
Luar biasa. Dengan keberanian itulah, PDAM Gowa inipun diberi reward dana stimulan pengembangan dua IKK dalam wilayah cakupan pelayanannya. Bahkan oleh Direktur Air Kementrian PU Yudha Mediawan diwakili Kepala Balai Prasarana Wilayah Permukiman Sulsel Dr Ahmad Asiri menyebutkan jika PDAM Tirta Jeneberang ini adalah salah satu BUMD tersehat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itulah, Kementrian PU pun menjadikan PDAM Tirta Jeneberang ini sebagai percontohan BUMD air minum yang mampu melakukan pembangunan sarana air bersih tanpa menggunakan anggaran daerah atau APBD.
Hal itu disampaikan Direktur Air Kementrian PU Yudha Mediawan diwakili Kepala Balai Prasarana Wilayah Permukiman Sulsel Ahmad Asiri saat menghadiri peresmian IPA Bontomarannu kapasitas 100 liter/detik di kompleks IKK Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, Selasa (9/3/2021) siang.
Dikatakan Ahmad Asiri, PDAM Tirta Jeneberang adalah BUMD air minum yang masuk kategori 3 yakni kategori PDAM yang sehat.
” Makanya, PDAM Tirta Jeneberang tahun ini meraih reward berupa bantuan stimulan untuk optimalisasi SPAM Barombong dengan alokasi sebesar Rp 13,2 miliar dengan target perbaikan layanan eksisting sebanyak 1.628 SR dan penambahan 1.000 SR baru untuk Kecamatan Barombong dan Pallangga. Bantuan kedua yakni bantuan skema pendamping berupa pembangunan jaringan perpipaan SPAM Kecamatan Pattallassang sebesar Rp 4,5 miliar. Target penambahan cakupan dari skema bantuan pendamping ini adalah penambahan 2.000 SR baru,” beber Ahmad Asiri dihadapan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni dalam kesempatan peresmian IPA kapasitas 100 liter/detik ini.
Dikatakan Ahmad Asiri, Kementrian PU menargetkan pelaksanaan konstruksi untuk dua paket kegiatan ini dilakukan Juli 2021 dengan status saat ini dalam proses penyusunan dokumen perencanaan oleh Pemkab/PDAM dan pemenuhan Readiness Criteria (RC) lainnya.
Ahmad Asiri juga mengatakan, PDAM Tirta Jeneberang telah menjadi percontohan kepada kolega PDAM lainnya agar memiliki mindset bahwa pelaksanaan pengembangan infrastruktur SPAM tidak hanya bergantung pada APBN/APBD saja dan melihat peluang bahwa pendanaan non publik untuk sektor air minum merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang baik dan outcome yang tepat sasaran.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan usai meresmikan IPA 100 liter/detik ini berharap keberadaan IPA ini dapat mengakomodir kebutuhan pelanggan sebagai jawaban atas keluhan-keluhan pelanggan yang kerap mengemuka tidak menikmati layanan air secara maksimal akibat keterbatasan layanan produksi air bersih yang dihasilkan.
” Insya Allah dengan adanya IPA 100 liter/detik yang mampu melayani 8.000 SR ini, bisa berjalan optimal dan dapat dirasakan manfaatnya lebih baik lagi oleh masyarakat. Saya salut dan berterima kasih atas kerja keras jajaran PDAM Tirta Jeneberang yang begitu gigih dan mampu mendirikan IPA kapasitas besar ini apalagi tanpa APBD. Apapun yang dilakukan PDAM dalam program ini tanpa intervensi pemerintah daerah khususnya dalam pembiayaan dan kerjasama dengan pihak perbankan,” jelas bupati.
Sementara itu Dirut PDAM Tirta Jeneberang Hasanuddin Kamal menjelaskan awal pihaknya mengadakan IPA kapasitas besar ini.
Dijelaskannya, IPA 100 liter/detik yang dibangun sejak awal 2020 dan selesai awal 2021 ini menelan anggaran Rp 15 miliar lebih tanpa menggunakan APBD Gowa apalagi APBN. Pembangunan instalasi pengolahan air ini murni pembiayaan mandiri dari PDAM Tirta Jeneberang.
” Alhamdulillah dengan dana mandiri kami berusaha membangun IPA ini dan mendapatkan backup dana kredit dari pihak perbankan dalam hal ini Bank Sulsel yang memberikan kami bunga terendah dari sekian bank yang kami tawari kerjasama. Kami beroleh kredit sebesar Rp 13 miliar lebih ditambah pembiayaan kami (PDAM Gowa) sehingga total dana pembangunan IPA ini sebesar Rp 15 miliar tertalangi. Kami berterima kasih atas backup Bank Sulsel. Dan ternyata keberanian kami ini meraih reward dari Kementrian PU untuk mengembangkan IKK Barombong dan IKK Pattallassang di tahun 2021 ini juga,” terang Hasanuddin.
Karena pembangunan IPA ini adalah mandiri maka PDAM Tirta Jeneberang tambah Hasanuddin, melibatkan pihak Kejaksaan dan Polres Gowa untuk pendampingan mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan berjalan dan rampung.
” Selain karena kami gunakan backup dana kredit, kami juga melaksanakan pembangunan IPA ini dengan sistem tender terbuka. Ada tujuh perusahaan pabrikan asal nasional yang ikut tender dan dimenangkan oleh PT Jasuka asal Jabar. Perusahaan Jasuka ini memang asal Jawa Barat namun NPWP-nya beralamat Kabupaten Gowa sebab persyaratan tender ini harus berdomisili di Kabupaten Gowa. Alhamdulillah IPA ini sudah bisa kita manfaatkan sekarang dan mampu melayani 8.000 SR. Adanya IPA ini karena kondisi PDAM Gowa cukup kesulitan dalam melayani air bersih kepada para pelanggan sementara kondisi kebutuhan air yang sangat besar,” ungkap Hasanuddin Kamal yang juga adalah Ketua Perpamsi Sulsel.
Hadir dalam peresmian tersebut, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, jajaran BPKP Perwakilan Sulsel, Forkopimda Gowa, Ketua TP PKK Gowa serta jajaran pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa, Pemerintah Kecamatan dan Muspika Bontomarannu.-