Ekonomi
Smart Water Management Tingkatkan Transparansi Air untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
JAKARTA, UJUNGJARI.COM-– Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mendukung Kementerian PUPR dan PDAM dalam proses transformasinya menuju Smart Water Management dengan menjadi mitra strategis dalam mengembangkan solusi terintegrasi, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman globalnya yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.
Hingga saat ini, Schneider Electric telah ikut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia antara lain di PDAM Surya Sembada Surabaya, proyek SPAM Semarang Barat, Palyja, Traya Tirta, dan Moya Indonesia.
Dalam acara bincang media Schneider Electric bertema “Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management”, Schneider Electric menekankan bahwa digitalisasi yang disertai dengan pemanfaatan energi bersih merupakan satu-satunya cara yang dapat menjawab tantangan sektor air minum dalam meningkatkan ketahanan operasional, menurunkan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.
Adapun acara bincang tersebut menghadirkan Dades Prinandes, ST, MSi, Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR; Nanang Widyatmoko, ST, Manajer Kelola Sistem Informasi dan Aset Properti PDAM Surya Sembada Kota Surabaya; serta Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
“Kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi. Sekitar empat persen konsumsi listrik secara global berasal dari sektor air. Dan sekitar 25-35 persen air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa – sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen. Dibutuhkan transparansi dan ketertelusuran aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi yang dapat meningkatkan visibilitas untuk pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time. Hal ini dimungkinkan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence, digital-twin dan analisa prediktif dengan platform terbuka,” ungkap Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Dades Prinandes, ST, MSi, Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR mengatakan saat ini hampir sebagian besar kota di Indonesia menghadapi tiga krisis defisiensi, yaitu infrastruktur yang sudah tua dan kinerja yang memburuk, sumber air yang terbatas, serta kapasitas sumber daya manusia yang terbatas.
dibaca : 98