MAKASSAR, UJUNGJARI.COM– Indonesia bersiap untuk menghadapi gelombang ketiga pandemi covid-19. Apalagi, muncul varian baru yakni Omicron dengan tingkat penularan sangat cepat.

Kendati sejauh ini kasus covid-19 di Makassar rendah, namun tren peningkatan sudah terlihat. Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Kamis (3/2), mengumpulkan seluruh camat dan sejumlah stakholder untuk diberi arahan dan perintah terkait langkah-langkah yang akan dilakukan.

Dalam pertemuan yang digekar di Aula Sipakatau itu, Danny memerintahkan kepada seluruh camat, camat, lurah hingga RT/RW untuk menyisir warga yang belum vaksinasi.

Dia juga memerintahkan Disdik untuk membentuk dokter kelas. Jadi, nanti ketua kelas akan iberikan hape. Jika ada temannya tidak masuk sekolah, langsung dilapor ke command Centre Pemkot Makassar untuk diperiksa oleh petugas kesehatan di rumahnya.

Tim Raika dan Covid Hunter juga akan kembali difungsikan secara maksimal. Danny juga akan semakin massif melaksanakan vaksinasi mulai untuk anak, booster, lansia, dan program vaksinasi 100 persen tingkat RT/RW.

“Kita tidak mau naik level lagi karena adanya peningkatan kasus. Level IV berarti ekonomi lambat, social distancing lambat, mobilitas dikurangi,” kata Danny.

Dia bersyukur karena sejauh ini, Makasar masih jauh lebih baik dibanding beberapa daerah lainnya.

“Kita masih jauh lebih baik tapi bukan berarti kita bisa lengah. Semua instansi terkait segera bersiap dan berbenah diri. Makassar Recover diaktifkan kembali. Tanda tanda gelombang ketiga sudah ada. Semoga tidak jadi,” kata Danny.

Sementara itu epidemiologi Ansariady mengemukakan, varian omicron daya tularnya lebih cepat. Sehingga jika sudah ada di sebuah wilayah, kemungkinan besar akan banyak yang tertular. Mereka yang tidak divaksin jauh lebih besar peluang untuk tertular dan merasakan gejala berat dibanding yang sudah divaksin.

Untuk Makassar, lanjut Ansariady, sekitar sepekan terakhir tercatat ada lonjakan sehingga perlu kehati-hatian agar kasusnya tidak naik signifikan.

“Kalau ingin kurangi lonjakan, patuhi protokol kesehatan, vaksinasi lengkap, dan intens melakukan tracing, traking, dan treatmen,” kata Ansariady.

Dia menambahkan, kasus covid per kecamatan dalam empat Minggu terakhir, data peningkatan cukup signifikan terjadi di Kecamatan Tamalate dan Ujung Pandang.

“Ini perlu investigasi khusus. Kenapa bisa begitu,” ungkapnya.

Soal pembelajaran tatap muka, kata Ansariady, bisa saja terus berlanjut. Namun, jika ada kasus ditemukan di sekolah, maka perlu dilakukan karantina atau isolasi berbasis kelas.

“Kalau di sekolah ada kasusnya, maka pembatasan hanya dilakukan di sekolah yang bersangkutan. Rekomendasi saya investigasi di sekolah mana dia berada. Berbasis wilayah,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi jika kasus covid mengalami kenaikan.

Mulai dari tes PCR gratis di pusat pelayanan kesehatan, monitoring diintensifkan, tracing diperketat. Termasuk pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit dipersiapkan jika ada lonjakan terjadi. (rhm)