Berita
Hadiri Wisuda Unimen, Muslimin Bando Apresisasi Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat
ENREKANG,UJUNGJARI.COM–Bupati Enrekang Muslimin Bando bersama Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menghadiri wisuda ke-12 Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen), Sabtu, (22/7).
Bupati Enrekang Muslimin Bando memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Di hadapan 145 mahasiswa yang di wisuda, dia menargetkan, empat tahun mendatang, Unimen mampu mewisuda 1.000 mahasiswa.

Muslimin Bando juga mengapresiasi kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) yang digelar bersamaan dengan di Unimen. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa. “Pembekalan keilmuan dan pengetahuan agar lulusan adaptif dengan dunia kerja,” jelas Muslimin.
Saat ini, mahasiswa tidak hanya dituntut dengan kemampuan akademik, tapi juga kemampuan mengembangkan skill. Hal ini diperlukan agar ketika lulus kuliah, tidak bertumpu pada rutinitas mencari pekerjaan, namun justru menciptakan lapangan kerja.
Baca juga : Gerakan Serikat Buruh Internasional Dorong Indonesia Pulihkan Demokrasi Myanmar
“Ijazah hanya tanda kelulusan, bukan garansi kesuksesan. Kita harus berani memberdayakan intelektual diri dengan berani berinovasi dan berkreativitas untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik,” ucap Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.
Ia menambahkan, para lulusan kuliah harus berani ambil keputusan di tengah globalisasi. Dengan membuka lapangan kerja baru, otomatis membantu mengurangi angka pengangguran. Langkah ini juga akan mendongkrak income per kapita daerah.
Dia menerangkan, Indonesia diberi kekayaan alam yang melimpah. Tinggal bagaimana kemampuan mengolahnya sehingga menjadi produk yang berdaya guna dan bernilai tinggi.
“Kita jangan terus-menerus menjadi bangsa konsumen. Harus jadi bangsa produsen,” lanjut Syarif Bando.
Hal senada disampaikan anggota Komisi X DPR Mitra Fakhrudin. Dia menegaskan, kekayaan sumber daya alam Indonesia semestinya memberikan efek positif untuk kesejahteraan masyarakat.
Salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Enrekang adalah keindahan alam sebagai destinasi wisata. Tinggal bagaimana mengemasnya menjadi lebih menarik wisatawan untuk datang, dengan strategi promosi dan narasi yang menggugah.
“Kehadiran perpustakaan atau pojok-pojok baca di beberapa titik wisata saya yakini sebagai kombinasi yang mutualisme. Menguntungkan satu sama lain,” ujarnya.
Perpustakaan di era globalisasi ini sudah bertransformasi. Perpustakaan peka terhadap perkembangan teknologi. Digitalisasi membuat buku lebih mudah diakses, daya jangkau luas, dan tidak terpaku pada ruang-ruang. “Dengan peningkatan ilmu, kualitas literasi masyarakat akan terdorong,” tambah Mitra.
