ikut bergabung

Nahas!! Mau ke Bank Buka Rekening Beasiswa Anak, Tujuh Warga Tabbingjai Masuk Jurang, Satu Tewas, Dua Kritis

EVAKUASI. Saat warga mengevakuasi para korban dari jurang kedalaman 30 meter di Baraya, poros Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao perbatasan Kabupaten Sinjai. (foto/ist)

Berita

Nahas!! Mau ke Bank Buka Rekening Beasiswa Anak, Tujuh Warga Tabbingjai Masuk Jurang, Satu Tewas, Dua Kritis

GOWA, UJUNGJARI.COM — Nahas. Saat hendak menuju kota desa guna membuka buku rekening untuk penerimaan beasiswa anak-anaknya, delapan warga Desa Tabbingjai, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, malah jatuh ke jurang kedalaman kurang lebih 30 meter di Baraya, poros Mamampang, Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao. Lokasi poros Baraya, Mamampang berbatasan dengan Kabupaten Sinjai.

Kejadian yang membuat histeris warga sekitar TKP maupun keluarga para korban ini terjadi Selasa (20/2) sekira pukul 09.00 Wita. Kedelapan korban yakni Taufik alias Ampe (sopir), Mutmainna istri sopir (meninggal dunia), Nandarwati Dg Jintu, Muri, Ernawati, Intang dan Suharni.

Nandarwati Dg Jintu saat dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga

Kepala Desa Tabbingjai Subair yang langsung menuju TKP setelah mendapatkan laporan bahwa delapan warganya yang menumpangi mobil pick up yang dikemudikan Ampe tersebut, terjatuh ke jurang dalam tak jauh dari tebing menikung di Baraya tersebut.

“Iya, ada delapan warga saya yang menumpangi mobil pick up terjatuh masuk jurang kedalaman 30 meter. Komposisinya pada mobil itu, ada tujuh penumpang dan satu sopir. Yang duduk di depan adalah sopir Ampe bersama istrinya. Istri sopir ini yang meninggal. Saya lupa namanya, ” kata Kades Tabbingjai Subair saat dihubungi via ponselnya pada pukul 15.11 Wita.

Mobil pickup warna biru yang ditumpangi tujuh warga Tabbingjai saat masuk jurang. (foto/ist)

Karena kedalaman jurang 30 meter sehingga prosesi evakuasi cukup memakan waktu. Para korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Puskesmas Tamaona, Desa Tamaona, Kecamatan Tombolopao. Saat tiba di Puskesmas tersebut, istri Ampe meninggal dunia dengan luka-luka serius di tubuhnya.

Baca Juga :   Pemprov Sulsel Optimistis Pertahankan Anugerah Parahita Ekapraya

Dua korban yakni Nandarwati Dg Jintu dan Taufik Ampe sempat dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf Sungguminasa karena kondisi luka berat di bagian kepala dan bagian tubuhnya mengalami patah tulang. Namun karena kondisinya kritis akhirnya keduanya dirujuk ke RS Bhayangkara. Sementara lima korban luka lainnya dirawat di Puskesmas Tamaona saja.

“Mereka ini berdelapan rencananya mau ke Desa Tamaona karena di Tamaona itu kantornya Bank BRI. Mereka itu mau pergi buka rekening untuk beasiswa SD anak-anaknya. Tapi menurut infonya, saat mereka melintas di poros Baraya, mobil ternyata terlalu kepinggir dan langsung masuk jurang pagi jam sembilan tadi, ” kata Subair.

dibaca : 363

Laman: 1 2



Komentar Anda
Baca Selengkapnya
Rekomendasi untuk anda ...

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top