GOWA, UJUNGJARI.COM — Ujicoba pemberian makanan bergizi gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah di Kabupaten Gowa mulai dilakukan. Senin (13/1) pagi, pendistribusian MBG mulai dilakukan dan dipantau Sekretaris Kabupaten Gowa Andy Azis Peter didampingi Kadis Pendidikan Taufik Mursad dan jajaran Forkopimda Gowa yakni Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Heri Kuswanto dan Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak.

Dalam pantauan ujicoba ini Sekkab dan Forkopimda mengunjungi sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Somba Opu sebagai sample pemberian MBG. Sekolah yang dikunjungi diantaranya adalah SDI Katangka,
SDI Katangka 1, TK Kartika Jaya XX-34 Kodim 1409 Gowa dan SMPN 4 Sungguminasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Kabupaten Gowa Andy Azis Peter berharap, program MBG ini berjalan baik. Baik dari segi pendistribusiannya, sasarannya serta kualitas dari menunya.

Dikatakan Andy Azis, saat ini Kabupaten Gowa melakukan ujicoba pada 17 sekolah dan diawali di Kecamatan Somba Opu.
“Senin 13 Januari ini kita mulai pelaksanaan program makanan bergizi gratis. Dan untuk awal kita lakukan ujicoba pada 17 sekolah yang ada di Somba Opu. Kita akan lakukan secara bertahap dan Insya Allah pada 20 Januari nanti giliran di Kecamatan Pallangga,” kata Sekkab Gowa.

Untuk menunya diprioritas bahan baku makanannya berasal dari Kabupaten Gowa agar akselarasi perekonomian di Kabupaten Gowa juga semakin meningkat.

“Setiap harinya nanti, menunya akan beragam dan kita minta mulai dari beras, sayur-sayuran itu dari petani di Gowa agar perputaran uang itu terjadi di wilayah Kabupaten Gowa itu sendiri sehingga terjadi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya pada UMKM kita,” kata Sekkab Gowa.


Menu makanan yang disajikan di kalangan anak sekolah yang dikemas dalam boks saji jenis plastik antara lain isinya adalah nasi lauk ayam suir kecap, sayur oseng, tempe dan buah. Menu MBG ini didistribusikan melalui dapur khusus yang dikelola langsung mitra pelaksana MBG yang ditunjuk oleh Badan Gisi Nasional (BGN). Dan setiap hari menunya akan berganti, agar anak-anak tidak bosan.

“Alhamdulillah hari ini kita telah memantau langsung ujicoba pemberian MBG ini. Dan sesuai pandangan mata yang kami lakukan di sekolah-sekolah sample, anak-anak terlihat gembira dan menikmati makanan yang diberikan. Untuk satu titik dapur MBG melayani 3.000 orang sasaran (baik anak sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui)
Per satu titik dapur ini jangkauannya 3.000 orang anak yang berada dalam radius 5 Km (kilometer), ” jelas Andy Azis.

Sementara itu Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Heri Kuswanto yang ikut memantau ujicoba MBG itu kepada media di Kodim 1409 Gowa mengatakan posisi TNI dalam program MBG ini adalah sebagai pengawasan dan pendampingan.
“Peran TNI Kodim di program MBG ini adalah melaksanakan pendampingan kepada rekanan-rekanan BGN yang melakukan pendistribusian makanan tersebut. Ya dalam pendampingan tersebut, kita membantu mengawasi pendistribusiannya serta kita juga membantu data. Memberikan data kepada dapur-dapur BGN ini ke lokasi-lokasi yang mana atau ke sekolah-sekolah yang mana yang mendapat bantuan tersebut, ” jelas Dandim Gowa usai peninjauan di TK Kodim Gowa.

Sementara khusus pengawasannya, Letkol Inf Heri mengatakan, pihaknya intens mengecek seperti menunya dan pendistribusiannya.

“Bagaimana menu makanannya, terus pendistribusiannya bagaimana. Apabila tidak sesuai maka kita laporkan ke pimpinan kami dan itu berjenjang yaitu Kodim kepada Korem, Korem melaporkan kepada Kodam dan Kodam melaporkan kepada Mabes. Jadi seperti itu garis komandonya kalau pengawasan kami,” kata Letkol Inf Heri didampingi Kasdim 1409 Gowa Mayor Inf M Yuliansyah.

Dikatakan Dandim, per dapur atau satu titik dapur itu mengakomodir atau melayani 3.000 anak atau sasaran bagi. Dikatakannya, maksud dari radius 5 Km itu adalah sebanyak 3.000 anak atau sasaran bagi untuk satu titik dapur mitra BGN.

“Jadi satu dapur itu melayani 3.000 sasaram bagi dalam radius 5 Km itu. Artinya dalam radius itu ada sekolah-sekolah dengan total siswa sasaran bagi 3.000 orang. Jadi pengawasan kami itu semisal sasarannya 3.000 orang tapi yang terbagi tidak sesuai 3.000, kurang misalnya, atau lauknya basi atau tidak sesuai, maka itulah yang jadi bahan laporan kami ke pimpinan. Terus pendistribusiannya aman atau tidak, higienis atau tidak, itulah bentuk pengawasan kami,” kata Dandim lagi.

Ditanya soal berapa biaya per satu porsi makanan untuk satu siswa, Dandim mengaku soal teknis bukan kewenangan TNI. Tugas TNI hanya mengawasi dan mendampingi pendistribusian makanan.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Taufik Mursad mengatakan program ini akan bertahap dilakukan di Gowa, dimulai pada 17 sekolah di Kecamatan Somba Opu. Kemudian ke kecamatan lainnya.

“Kita mulai pada dua titik SPPG dulu yang akan mencover 17 sekolah mulai dari TK, SD, dan SMP di Somba Opu atau sekitar 6.415 siswa yang menikmati MBG hari ini,” kata Taufik. –