GOWA, UJUNGJARI.COM — Nenek Intang kini bahagia bukan kepalang. Pasalnya, rumah gubuk yang sangat tak layak huni yang bertahun-tahun ditinggalinya bersama dua orang cucunya, kini tengah dibangun baru setelah rumah lansia berusia 75 tahun ini masuk dalam prioritas bedah rumah yang dilakukan Pemkab Gowa melalui program Gowa Masunggu atau Gowa Sejahtera.
Nenek Intang adalah satu dari 371 KK di Gowa yang masuk daftar KME (Keluarga Miskin Ekstrem). Dan sejak KME ini mulai masuk dalam daftar fokus penanganan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gowa mengambil peran sebagai orang tua asuh (OTA) bagi nenek Intang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumah nenek Intang berada di antara himpitan rumah batu tetangganya. Kondisinya sangat tidak layak. Isi rumahnya lebih memiriskan hati. Memang sangat tak layak dihuni, sangat tidak higienis dan sehat. Tidak ada jamban (WC) dan tidak ada listrik. Sehingga untuk penerangan di malam hari, nenek Intang menggunakan lampu minyak.
Namun berkat dampingan DWP Gowa, kehidupan nenek Intang sedikit demi sedikit mulai berubah. Kebutuhan pokok mulai tersedia dan disuplay secara rutin oleh DWP Gowa. Kemudian DWP pula yang merekomendasi keluarga nenek Intang ini harus masuk daftar prioritas bedah rumah.
“Alhamdulillah, kami ikut bahagia rumah nenek Intang masuk daftar prioritas bedah rumah Pemkab Gowa. Dan kami kemudian berkunjung kembali beserta pengembang yang akan mengerjakan bedah rumah untuk nenek Intang ini, yakni pak Haji Darwis Dg Nai. Dan alhamdulillah pihak pengembang juga gercep (gerakan cepat) dan kini progres bedah rumah nenek Intang sudah 60 persen. Beberapa hari ke depan akan rampung 100 persen dan pada saat sudah 100 persen rampung, Ibu Bupati Gowa akan kunjungan lagi melihat hasilnya. Artinya, nenek Intang akan segera menempati rumah barunya itu, ” kata Ketua DWP Gowa Suryanti Andy Azis kepada ujungjari.com, Sabtu (10/5).
Dijelaskan Suryanti Andy Aziz, dalam upaya percepatan pengentasan KME, DWP Gowa sempat diserahi tanggung jawab pendampingan sebagai OTA untuk dua keluarga miskin ekstrem yakni satu di Kecamatan Somba Opu dan satu nya lagi di Kecamatan Bontonompo Selatan. Hanya saja KME yang di Bontonompo Selatan ini tidak masuk daftar bedah rumah sebab menurut hasil survey pemerintah kabupaten, tidak memenuhi unsur miskin ekstrem.
Suryanti Andy Azis pun mengimbau nenek Intang agar setelah rumahnya usai dibedah maka diminta agar menjaga dan merawat rumah barunya tersebut.
“Semoga apa yang diperoleh nenek Intang ini bisa dijaga dengan baik,” kata istri Sekretaris Kabupaten Gowa ini. –