ikut bergabung

KT Kampili Gelar Dialog Keperempuanan Kolaborasi BINE

Suasana dialog Keperempuanan yang dihelat Karang Taruna Kampili.

Sulsel

KT Kampili Gelar Dialog Keperempuanan Kolaborasi BINE

GOWA, UJUNGJARI.COM — Karang Taruna (KT) Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa kembali melakukan aksi sosial. Kali ini organisasi pemuda ini menggelar dialog pemuda dengan topik utama terkait peran perempuan, Minggu (26/1/2020).

Dialog keperempuanan bertema ‘ Penguatan Kesetaraan Perempuan dalam Pengambilan Peran di Berbagai Lini Kehidupan’ ini dilakukan untuk lebih mendalami hak dasar dan peran perempuan dalam masyarakat.

Tujuannya seperti dikatakan Ketua KT Kampili Suherwin, agar perempuan bukan hanya berperan secara domistik tapi dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan secara publik.

Kegiatan ini tambah Suherwin, merupakan kolaborasi dengan BINE sebagai wadah Pemuda Sulsel yang membahas tentang isu global atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Kecamatan Pallangga Syachrial Samad dan Ketua Karang Taruna Pallangga Rusty Siddiq. Dalam dialog ini juga dihadirkan tokoh perempuan Rismawati Kadir Nyampa anggota DPRD Sulsel.

Rismawati Kadir Nyampa saat membuka dialog ini menjelaskan hakekatnya peranan perempuan dalam lingkup bermasyarakat sangat besar.

Rismawati yang juga Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga ini sangat mengapresiasi dialog keperempuanan yang dilakukan Karang Taruna Kampili tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum melihat sisi penting keterlibatan perempuan dalam pengambilan peran apapun.

” Perempuan harus mampu menjawab tantangan zaman, mampu berdampingan dengan lakilaki serta berperan serta di setiap pengambilan  keputusan, baik dalam lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial dan pemerintahan,” kata Rismawati.

Baca Juga :   Wabup Selayar Serahkan Lima Korban Kapal Tenggelam ke Wabup Jeneponto

Sementara itu narasumber dalam dialog yang dihadirkan yakni Waode Surya Darma, salah satu dosen UIN Samata Gowa mengatakan ketika perempuan sudah tidak terpinggirkan dan berada di poros utama, maka itu merupakan bagian dari kesetaraan Gender.

” Perempuan pada dasarnya punya hak dasar yang sama dengan lakilaki. Tinggal bagaimana menjalin kolaborasi yang baik, sehingga tidak terjadi kesenjangan serta diskriminasi bagi kaum perempuan. Perempuan juga harus mampu memiliki peran ganda yang tidak dapat dilakukan oleh lakilaki,” tambah Waode Surya Darma. (sari)

dibaca : 32



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top