Kriminal
Tak Pulang-pulang, Petani Ini Ternyata Tewas di Tepi Sungai Jenelata
GOWA, UJUNGJARI.COM — Tak kunjung pulang ke rumah pasca turun ke sungai, Selasa (21/9/2021) pukul 15.50 Wita, akhirnya Siang Dg Caya (50) nekat mencaritau keberadaan suaminya yang meminta izin pergi mengumpulkan batu kali di sungai Jenelata, Dusun Mannyampa, Deda Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.
Suaminya bernama Rusli Dg Lanti (52) turun ke sungai di belakang rumahnya, namun sudah hampir empat jam dan sudah gelap namun Dg Lanti tak balik juga ke rumahnya.
Istrinya lalu peegi menyusuri sungai untuk memastikan keberadaan suaminya yang selama ini harus banting tulang mencari penghasilan tambahan dengan mengumpulkan batu kali untuk dijual ke orang lain.
Lama menyusuri pinggir sungai Dg Caya sempat putus asa, namun pada pukul 18.30 Wita ditemukan sebuah sosok manusia di keremangan terlentang tanpa pakaian di atas batu-batu kali. Tubuh itu ternyata sosok suaminya dan sudah tak bernyawa.
Dg Caya histeris lalu pergi memanggil keluarganya. Sejumah warga yang mendengar histeris Dg Caya lalu berbondong-bondong ke sungai.
Di pinggir sungai warga melihat mayat Dg Lanti dengan sorotan sinar senter. Petani terlentang hanya mengenakan sarung.
Setelah mendapat laporan temuan mayat di sungai, personel Kepolisian Sektor Manuju langsung menuju TKP. Sayangnya setiba di TKP mayat korban sudah tidak ada lagi. Pihak keluarga telah membawa ke rumah duka yang tak jauh dari bibir sungai.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan kepada media Selasa malam menjelaskan jika Polisi sudah melakukan pemeriksaan atas mayat korban namun sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
” Istrinya yang menemukan pertama, namun setelah diperiksa sesuai keterangan istri bahwa korban memang sering mengalami tak sadar diri atau jatuh pingsan dalam kondisi tertentu. Dan itu sering dialami korban, ” jelas AKP Mangatas Tambunan.
Korban meninggal dunia diduga karena sering pingsan secara tiba-tiba. Sesuai keterangan istri korban, kemungkinan korban terjatuh pingsan saat akan mandi usai mengumpulkan batu kali dan itu memang kebiasaan korban mandi dulu di sungai sebelum balik ke rumahnya.
” Iya pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, ” jelas AKP Mangatas Tambunan.
Hal itu sesuai keterangan istri dan keluarga korban. Menurut keterangan Siang Dg Caya. Memgumpulkan batu kali telah menjadi rutinitas suaminya jika usai bertani.
” Setiap sudah salat ashar di masjid, dia (Dg Lanti) pergi mengumpulkan batu kali di sungai yang terletak di belakang rumahnya. Batu yang dikumpulkan itu, akan dijual untuk tambahan sehari-hari. Dia memang sering sekali pingsan secara tiba-tiba, ” ungkap istrinya.
Viewer : 9