ikut bergabung

Panen Raya Jagung, Petani Usul Fleksibilitas HAP Jagung Dinaikkan

Berita

Panen Raya Jagung, Petani Usul Fleksibilitas HAP Jagung Dinaikkan

TUBAN,UJUNGJARI.COM-+Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional dan berbagai stakehokder melakukan panen raya jagung di Desa Nimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jatim, Selasa (19/3).

Pada panen ini, para petani jagung mengusulkan adanya fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) yang disesuaikan dengan ongkos produksi dan harga jual yang saling menguntungkan.

Hadir panen jagung ini Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, perwakilan Bapanas, Aster Kasdam V Brawijaya, Wakil Dirut Pupuk Indonesia, Direktur Operasional Petrokimia Gresik, Pimpinan Wilayah Bulog, BPJS, Pinsar, Pejagindo dan lainnya.

Suwandi mengatakan fleksibilitas harga perlu diterbitkan mengingat saat ini panen raya terus berlangsung hingga membuat jagung dalam kondisi melimpah ruah.

Selain itu, fleksibilitas juga dinilai akan membuat Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap secara baik.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian, harga jagung pada panen raya ini tidak boleh turun jauh merugikan petani. Tapi harus membuat petani dan pegadang sama-sama tersenyum bahagia,” katanya.

Oleh arena itu, kata dia, petani mengusulkan agar HAP jagung Rp4.200 per kilogram kadar air 15 persen sudah tidak relevan lagi.

“Mengapa? Karena biaya produksi naik dan risiko petani jagung disaat panen raya ini bertepatan musim hujan. Karenamya petani usul agar Bapanas menerbitkan kebijakan fleksibilitas HAP jagung sehingga mudah diserap oleh Bulog dan pasar,” sambung Suwandi.

Suwandi menyebutkan kebijakan pangan yang dirumuskan oleh Kementerian/Lembaga baik Kemendag, Bapanas maupun KSP di bawah koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian harus memperhatikan kelangsungan usaha dan kesejahteraan petani.

Baca Juga :   Rusuh Sepakbola di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Tewas

Karena itu, Bulog dan pelaku usaha terkait seperti GPMT, Pejagindo, Pinsar harus didorong untuk menyerap dengan optimal jagung petani.

“Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota juga harus memaksimalkan upaya peningkatan produksi jagung melalui PAT (Penambahan Areal Tanam) dan Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta Peningkatan Produktivitas,” sebutnya.

Diketahui, berdasarkan data KSA BPS, produksi jagung pada Maret 2024 diperkirakan mencapai 2,29 juta ton. Sedangkan produksi pada bulan April mendatang produksinya mencapai 1,76 juta ton. Adapun total produksi pada Maret dan April mencapai 4,05 juta ton.

“Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan kebutuhan jagung pipil di bulan Maret. Sementara luas panen jagung bulan Maret mencapai 405.242 hektare dan pada bulan April 2024 mencapai 318.498 hektare,” katanya.

dibaca : 89

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top