GOWA, UJUNGJARI.COM — Kakek Jumba (70) yang menghilang pada Sabtu (3/5) siang sejak keluar dari rumahnya pukul 07.00 Wita menuju kebunnya dan tidak kembali-kembali, ternyata ditemukan tewas tenggelam di dasar air terjun Takapala, di Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Senin (5/5) sekira pukul 09.00 Wita.
Kakek Jumba ditemukan di antara bebatuan di dasar air terjun dengan kedalaman 9 meter dari permukaan air. Kakek Jumba dipastikan terbawa arus sungai Takapala dari hulu ke hilir air sungai yang jatuh ke bawah dan langsung tenggelam ke dasar air terjun Takapala, salah satu obyek wisata alam di kota Malino tepatnya berlokasi di Kelurahan Bontolerung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kakek Jumba ditemukan oleh tim SAR gabungan (Basarnas, BPBD, Dinas Damkar Penyelamatan, PMI Tinggimoncong) setelah tiga jam pencarian yang dimulai pukul 07.00 Wita pada Senin (5/5).
Sebelumnya kakek yang kesehariannya bertani kebun ini, mulai dicari keluarganya pada Sabtu sore jelang Maghrib karena tak pulang-pulang.
Kemudian setelah pemerintah kelurahan meminta bantuan Basarnas dan tim penyelamat gabungan, pencarian mulai dilakukan Minggu pukul 07.00 Wita hingga sore pukul 16.30 Wita. Hasilnya nihil.
Kakek Jumba tidak ditemukan di aliran sungai Takapala. Pencarian dihentikan karena hujan turun deras. Dan pencarian dilanjutkan kembali Senin (5/5) mulai pukul 07.00 Wita.
Alhasil, jazad kakek Jumba ditemukan tim SAR gabungan setelah menyelam di dasar air terjun dengan kedalaman 9 meter tersebut. Kondisi kakek 70 tahun ini sudah tidak bernyawa lagi lantaran sudah berada di dasar air terjun selama tiga hari.
Tim penyelamat langsung mengevakuasi jazad korban. Proses evakuasi sedikit sulit karena kondisi tebing sungai miring sehingga para penyelamat kadang harus merangkak naik.
“Iya, mayat korban Dg Jumba telah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Mayat korban ditemukan di kedalaman 9 meter dasar air terjun Takapala pada pukul 09.00 Wita Senin hari ini, ” kata Lurah Bontolerung Ramli Kiyo kepada BKM.
Ramli menjelaskan berdasarkan data penemuan mayat Jumba dari tim SAR, korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia sekitar 50 meter dari lokasi kejadian dan jazadnya berada di dalam dasar air terjun kedalaman 9 meter.
Jazad Dg Jumba yang bertempat tinggal di Kampung Pammolongang, Kelurahan Bontolerung ini lalu dievakuasi ke rumah duka. Penyerahan jazad korban ke keluarganya disertai penandatanganan keterangan penyerahan dari tim gabungan Basarnas kepada Lurah Bontolerung Ramli Kiyo disaksikan pihak anak korban yakni Basri bin Jumba (45).
“Kami pun telah melaporkan penemuan korban ini kepada Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati, ” kata Ramli Kiyo.
Basri bin Jumba, anak dari korban mengucapkan terimakasih tak terhingga atas kerja keras tim penyelamat yang mencari keberadaan ayahnya selama tiga hari dan menemukan jazadnya di dasar air terjun. –