TAKALAR, UJUNGJARI— Penyelidikan kasus dugaan penghinaan terhadap Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, memasuki babak baru. Setelah memeriksa secara maraton pemilik akun Panrongrongna Takalar, penyidik Polres Takalar kini fokus memburu aktor yang diduga menjadi dalang dibalik pembuatan karikatur penghinaan tersebut.
Pemilik akun Panrongrongna Takalar, berinisial SL, dalam pemeriksaan mengakui sebagai penyebar karikatur yang diduga mencemarkan nama baik Sekda Takalar. Namun, SL menegaskan bahwa dirinya hanya menerima perintah untuk menyebarkan karikatur tersebut melalui grup WhatsApp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah memeriksa SL. Dia mengakui menyebarkan karikatur itu, namun bukan pembuatnya. Saat ini, kami fokus mencari tahu siapa yang memerintahkan pembuatan karikatur tersebut,” ungkap AKP Hatta Kasat Reskrim Polres Takalar kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Polisi juga telah mengamankan ponsel SL untuk dilakukan pemeriksaan forensik digital. Langkah tersebut dilakukan guna menelusuri jejak komunikasi SL dan menemukan bukti keterkaitan dengan aktor intelektual di balik pembuatan karikatur tersebut.
“Kami akan menghadirkan ahli forensik digital untuk menganalisis perangkat komunikasi SL. Ini penting untuk mengidentifikasi jejak digital dan memperjelas siapa saja pihak yang terlibat,” ujar AKP Hatta.
Kasus ini berawal dari tersebarnya karikatur yang dianggap merusak citra Muhammad Hasbi di sejumlah grup WhatsApp. Konten tersebut dilaporkan oleh pihak korban sebagai bentuk pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). (*)