ikut bergabung

Selayar Mundur dari PORDI karena Tidak Terima Kekalahan, Pengprov Siapkan Pelaksana Tugas

Sulsel

Selayar Mundur dari PORDI karena Tidak Terima Kekalahan, Pengprov Siapkan Pelaksana Tugas

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Persatuan Olah Raga Domino (PORDI) Sulsel baru saja menggelar Liga Domino untuk menjaring 10 pasang atlet yang akan mewakil Sulsel di tingkat nasional.

Dalam proses penjaringan, Pengurus Daerah (Pengda) PORDI Selayar yang ikut ambil dalam kegiatan tidak menerima kekalahan karena menganggap dicurangi. Selanjutnya menyetop pertandingan yang diikuti dan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada PORDI Sulsel.

Buntut dari insiden itu, Pengda PORDI Selayar menyatakan mundur dari pengurusan organisasi olah raga tersebut.

Menyikapi persoalan itu, Sekretaris PORDI Sulsel Hasan Djumakking menegaskan dalam pelaksanaan pertandingan berlangsung secara fair dan mengacu pada petunjuk teknis (juknis) yang telah disepakati saat technical meeting.

“Jadi dalam penghitungan skoring pemain, ada juknis yang menjadi acuan. Semua sudah berjalan secara fair,” ungkapnya.

Dia sangat menyayangkan sikap Selayar yang walk out dalam Liga Domino karena sebenarnya ada dua pemain yang berpeluang maju ke babak selanjutnya jika tidak mundur.

Awalnya, Djumakking menilai Selayar menarik seluruh tim dari pertandingan merupakan buntut dari kekecewaan. Namun ternyata diikuti oleh surat mundur dari pengurus PORDI.

Mengacu pada surat pengunduran diri tersebut, secara hukum dan aturan, PORDI Selayar sudah tidak ada. Langkah selanjutnya, Pengprov PORDI Sulsel akan menunjuk pelaksana tugas di sana.

“Kami sudah terima suratnya. Mereka tembuskan ke PORDI pusat. Secara hukum dan aturan berlaku kami anggap pordi Selayar sudah tidak ada. Karena secara resmi bersurat gunakan kertas kop, ditandatangani dan ada stempel. Langkah selanjutnya kami akan menunjuk Plt untuk menggantikan,” ungkapnya.

Baca Juga :   Kominfo Bulukumba Bangun Sinergitas dengan Insan Media

Sementara itu, Komisi Wasit dan Pertandingan Syarkawi Ramlie menerangkan ada empat acuan dalam penentuan pemenang. Yakni skoring, nilai kemenangan, agregat kemenangan, dan head to head.

“Nah dalam pertandingan yang berlangsung setengah kompetisi antara Selayar dan Pinrang di babak pertama, ketika dilakukan skoring, ada pemain yang nilainya sama. Jadi kami menentukan pemenang mengacu pada sistem. Ternyata Selayar tidak terima kekalahan. Mereka pun mengajukan gugatan ke majelis dewan sengketa,” jelas Syarkawi.

Ketua Dewan Sengketa Pertandingan, Prof Abdul Rahman Jamaluddin pihaknya memproses gugatan yang dilayangkan Selayar.

Ternyata dari hasil evaluasi berdasarkan data, gugatan Selayar ditolak. Mekanisme penilaian sudah berjalan sesuai aturan.

dibaca : 22

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top