GOWA, UJUNGJARI.COM — Masyarakat di pedesaan atau di daerah-daerah terpencil diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satu cara adalah membiasakan diri membaca.

Dengan gemar membaca baik melalui koran maupun buku-buku maka itu akan memperkaya literasi dan pengetahuan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Gemar membaca itu bukan hanya bagi kalangan pelajar tapi juga diharuskan bagi kalangan masyarakat umum. Kurangnya literasi dan wawasan seseorang itu karena tidak adanya upaya untuk belajar. Belajar yang dimaksud disini adalah rajin membaca, rajin menonton atau berinteraksi di dunia medsos. Kita bisa tahu dunia jika kita melek informasi. Salah satunya cara agar melek informasi adalah membaca. Sekarang perpustakaan, ada di sekolah-sekolah, di perpustakaan umum dan sudah ada juga di kantor-kantor pemerintah seperti di kecamatan, desa dan kelurahan, ” kata Kadis Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusarsip) Kabupaten Gowa Suhriati kepada ujungjari.com, Selasa (6/5).

Suhriati pun berharap masyarakat lebih mengaktifkan diri untuk membaca di saat senggang dari rutinitas kerja atau aktivitas lainnya.

“Membaca itu manfaatnya banyak. Dari kita tidak tahu menjadi tahu. Dunia luar yang tidak pernah kita tahu perkembangannya akhirnya kita tahu. Banyak teknologi bisa kita ketahui dari membaca buku. Contohnya tentang pertanian, perikanan, pembangunan desa dan lainnya. Semisal kita ini petani, kita mau berkembang maka tambahlah ilmu pertanian itu dengan membaca buku-buku pertanian. Mau menambah ilmu masak memasak, ibu-ibu bisa membaca buku-buku tentang cara olah makanan, resep masakan dan lainnya, ” terang Suhriati.

Karena itu, tambah Suhriati, masyarakat harus banyak membiasakan diri membaca. Banyak cara untuk mendapatkan referensi buku bacaan. Bisa ke perpustakaan daerah di kabupaten dan bisa juga melalui perpustakaan kecamatan, di kantor desa bahkan di kantor kelurahan.

Untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat maka pemerintah mengarahkan seluruh pemerintahan di tingkat bawah menyiapkan sarana perpustakaan baik di kantor desa maupun kelurahan. Jika sarana itu ada maka pemerintah bisa membantu pengadaan buku-buku tambahan untuk referensi bacaan atau kataloq buku bacaan.

Dan sebagai upaya menumbuhkan animo masyarakat untuk gemar membaca maka pemerintah desa dan kelurahan diharapkan bisa menyiapkan fasilitas perpustakaan atau memiliki ruang-ruang baca untuk masyarakatnya.

“Sebagai bentuk dukungan kami kepada pemerintah di desa dan kelurahan, maka kami di Perpustakaan Daerah akan memberi reward bantuan buku-buku nantinya. Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga menggelar lomba perpustakaan desa dna kelurahan. Silahkan pemerintah desa dan kelurahan mendaftarkan perpustakaannya dalam lomba tersebut. Hadiahnya besar bagi yang juara, jangan buang kesempatan ini, ” kata Kadis Perpusarsip Gowa ini.

Terpisah Kabid Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Perpustakaan Aswar Said selaku panitia pelaksana didampingi pelaksana teknis Irfan Latief mengatakan, lomba perpustakaan desa dan kelurahan ini mulai dilaksanakan pada 8 April 2025 dan penilaian instrumennya dilaksanakan mulai 5-9 Mei 2025.

“Pengumuman 10 besar dari lomba ini dilakukan pada 10 Mei melalui media sosial dan perpustakaan daerah, dilanjut peninjauan lapangan pada 12 Mei sampai 16 Mei dan terakhir pengumuman pemenang pada 20 Mei dan penyerahan hadiahnya pada 28 Mei mendatang, ” jelas Aswar.

Khusus persyaratan lomba yang harus disiapkan peserta kata Aswar adalah profil perpustakaan yang telah diunggah secara lengkap pada aplikasi pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah Perpustakaan Nasional pada laman http://dataperpusnas.go.id yang dibuktikan dengan melampirkan sertipikat NPP.

Selain itu, perpustakaan telah menyelenggarakan layanan perpustakaan sekurang kurangnya satu tahun dibuktikan dengan akte pendirian atau surat keterangan pendirian. –