GOWA, UJUNGJARI.COM — Sejumlah pedagang kakilima (PKL) yang menghiasi tepi Jalan Pendidikan dekat kawasan Pasar Sentral Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa akhirnya direlokasi.
Seluruh PKL yang berdiam di pinggir jalan dekat kompleks SDN 1-5 Sungguminasa dibongkar. Mulai dari penjual gorengan, jahit sepatu, jajanan molen, bubur, penjual ayam kampung dan jajanan mie gerobak dibongkar untuk direlokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembongkaran para PKL dilakukan Pemkab Gowa melibatkan Satpol PP, Dinas PUPR, Disperindag, Dishub, Dinas LH, pemerintah kecamatan dan pemerintah kelurahan, RT dan RW.
Semua meja-meja atau kedai jualan dibongkar lalu dipindahkan ke lokasi yang sesuai yakni ke area belakang Pasar Sentral Sungguminasa yang juga adalah jalan poros khusus pasar.
Sekretaris Kabupaten Gowa Andy Azis di lokasi, Selasa (13/5) pagi mengatakan aksi bersih yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari program 100 hari kerja Bupati Gowa Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin yakni Gowa Bersama yang didalamnya terdapat lima point program salah satunya adalah Gowa Bersih atau Gowa Annangkasi.
“Hari ini semua SKPD terkait bersama Camat Somba Opu dan Lurah Sungguminasa serta masyarakat sekitarnya melakukan aksi bersih-bersih sekaligus relokasi PKL di sekitar Sungguminasa khususnya di sekitar Jalan Pendidikan ini agar Kota Sungguminasa semakin indah dan tertata,” kata Andy Azis.
Dikatakan Andy Azis, relokasi dilakukan karena semakin banyaknya pedagang yang berjualan di atas drainase sehingga memicu saluran tersumbat. Sampah yang terbuang ke drainase membuat penyumbatan aliran air sehingga kadang menimbulkan genangan dan akhirnya picu macet. Selain itu aroma atau bau kotoran ayam yang dijajakan per kandang di samping gedung SD di Jl Pendidikan.
Menghindari adanya riak protes kalangan pedagang kecil tersebut, kata Sekkab Gowa, maka Pemkab Gowa merelokasi ke tempat yang lebih sesuai dengan proporsinya yakni di kawasan Pasar Sentral di Jl KH Wahid Hasyim, di seberang jalan Jl Pendidikan.
“Kami tidak mematikan usaha masyarakat, tapi kita relokasi atau arahkan ke dalam pasar untuk ditata sebaik mungkin agar usaha masyarakat terus jalan dan keindahan Kota Sungguminasa juga akan terlihat serta kemacetan mampu diminimalisir,” kata Sekkab.
Penataan kawasan Jl Pendidikan inipun mendapat respon positif sejumlah pedagang kakilima. Seperti dikatakan Rizal, salah seorang pedagang ayam kampung di Jl Pendidikan. Rizal mengatakan rejeki tidak akan kemana. Bahkan mendapatkan tempat yang baru dan para pembeli lebih dekat karena dalam kawasan pasar. Pembeli ayam juga jadi nyaman tidak lagi dikagetkan oleh suara klakson kendaraan yang melintas di jalan satu arah tersebut.
“Alhamdulillah kita dipindahkan ke dalam pasar, lebih bagus karena tidak harus berpanas-panasan lagi, mengurangi macet, terlebih Pemkab Gowa akan mengatur sebaik mungkin tempat kami disini bersama pedagang lainnya,” kata Rizal. –