GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa memang menargetkan tak ada lagi warga atau keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem. Target itupun dikejar dengan melakukan pendampingan dan intervensi yang nyata.
Dari semula terdapat 351 keluarga tergolong miskin ekstrem, kini semuanya sudah bisa diintervensi sehingga para keluarga miskin ekstrem (KME) sudah dinyatakan naik status menjadi miskin, bukan lagi kategori miskin ekstrem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu OTA atau orang tua asuh KME di Desa Paladingang, Kecamatan Bontolempangang, Kabupaten Gowa yakni Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bakesra) Setkab Gowa, kini sudah berhasil mengubah sedikit demi sedikit taraf hidup KME bernama Daeng Salasa (72).
KME yang hidup seadanya dan membuat miris hati jika melihat kondisi kehidupannya sehari-hari karena memiliki 11 orang anak dan satu orang istri yang juga sudah uzur yakni Daeng Tija nyaris tidak mampu makan teratur, maksimal tiga kali sehari. Apalagi hidupnya hanya ditopang dari mata pencahariannya sebagai buruh tani (penggarap sawah orang lain atau sejenisnya).
Tapi kini setelah Bakesra Setkab Gowa mulai melakukan intervensi ke keluarga Daeng Salasa dengan rutin melakukan pendampingan dan penyaluran kebutuhan pokok, keluarga Daeng Salasa pun perlahan mulai menanggalkan status miskin ekstrem menjadi miskin.
Kabag Kesra Setkab Gowa Mardani Hamdan kepada ujungjari.com, Selasa (17/6), mengatakan, saat ini keluarga Daeng Salasa sudah bisa dikategorikan miskin setelah rumahnya direnovasi.
“Iya, kami sudah lakukan pembinaan dan setiap minggu kami turun menjumpai KME tersebut. Rumahnya yang dulunya memprihatinkan hampir tanpa sekat, pakaian disana sini menggantung kini sudah berganti layaknya rumah siap huni, ” kata Kabag Kesra Mardani Hamdan. –